Salurkan Waqaf, Infaq dan Shadaqah/Sumbangan Anda untuk PEMBANGUNAN MASJID AD DA'WAH Jl.KH.Sirodj Salman RT.27 Samarinda melalui: BANK SYARIAH MANDIRI Rek. 7036237362

Sabtu, 07 Juni 2008

FUI Tuding AS Otaki Insiden Monas



Jakarta - Forum Umat Islam (FUI) mencurigai insiden monas didalangi pihak asing. Bahkan AKK-BB dituding telah menerima duit US$ 26 juta dolar sejak 1995 hingga 1997.

Kecurigaan FUI ini didasari kedatangan Kuasa Usaha Kedubes AS untuk Indonesia, John Heffrn menjenguk anggota AKK-BB yang menjadi korban insiden Monas 1 Juni.

"John Heffern datang membesuk para korban dari AKK-BB. Ini menimbulkan tanda tanya publik. Ada hubungan apa antara orang-orang yg dijenguk tadi dengan kedubes AS," ujar Ketua Gerakan Persaudaran Muslim Indonesia (GPMI) Ahmad Sumargono.

Hal itu disampaikan dia dalam jumpa pers yang digelar FUI di Hotel Sofyan Cikini, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat. Sekadar diketahui, GPMI adalah salah satu organisasi yang tergabung dalam FUI.

Selain itu, Sumargono mengungkapkan, AS telah menerbitkan rilis yang meminta pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan insiden Monas. Penerbitan rilis ini dinilai sebagai bentuk campur tangan AS.

Sumargono juga membeberkan, Adnan Buyung Nasution, yang juga salah satu tokoh AKK-BB, telah menerima duit US$ 26 juta dari AS sejak tahun 1995 hingga 1997. "Melalui YLBHI, Adnan Buyung telah menerima dana dari USAID. Dana ini yang menyebabkan terjadinya gelombang reformasi yang membuat Indonesia amburadul di bawah eksploitasi kaum kapitalis liberal," tuturnya.

Data ini didapat Sumargono berdasarkan tulisan di New York Time. Sumargono mengatakan tulisan New York Time itu diperkuat dari Maruli Tobing dalam harian Kompas, 9 Februari 2001 yang menyebut 'Lewat bantuan itu pula tidak adapula salahnya mencurigai CIA ikut dalam peristiwa yang terjadi 13 hingga 15 Mei 1998 di Jakarta'.

Rencananya, FUI akan menyerahkan bukti-bukti keterlibatan pihak asing ini ke Mendagri sebagai bahan pertimbangan. "Syarat sebuah ormas dibubarkan salah satunya adalah mendapat bantuan dari asing. Bukti ini akan kami serahkan ke Mendagri sebagai pertimbangan saja," katanya. (Detik)(www.swaramuslim)

Tidak ada komentar: