Salurkan Waqaf, Infaq dan Shadaqah/Sumbangan Anda untuk PEMBANGUNAN MASJID AD DA'WAH Jl.KH.Sirodj Salman RT.27 Samarinda melalui: BANK SYARIAH MANDIRI Rek. 7036237362

Rabu, 31 Desember 2008

PAWAI MUHARRAM 1430 H DI KEC.ANGGANA




Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1430 H, di kecamatan Anggana diselenggarakan Pawai Muharram yang diikuti oleh para pelajar dari murid TK sampai dengan pelajar SMA dan Ibu-ibu majlis taklim. Peserta pawai dilepas oleh Bapak Akh.Taufik Hidayat,S.IP selaku Camat Anggana dengan tempat start di Lapangan MTQ Desa Anggana menuju finish di Desa Sungai Mariam. Kemeriahan begitu terlihat dari banyaknya peserta pawai dan lima regu barisan marching band SD Negeri yang ada di Kecamatan Anggana.

Senin, 29 Desember 2008

SELAMAT TAHUN BARU 1430 HIJRAH


MAJLIS TABLIGH DAN DAKWAH KHUSUS PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU 1430 HIJRAH, KEPADA KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT DIMANA SAJA BERADA, TERIRING DO'A SEMOGA ALLAH SWT SELALU MEMBERIKAN KEPADA KITA SEMUA KEKUATAN DAN KEMAUAN SERTA KESABARAN UNTUK SENANTIASA BERDAKWAH AMAR MAKRUF NAHY MUNKAR.

Rabu, 17 Desember 2008

PELAKSANAAN ERAU SARAT DENGAN NUANSA SYIRIK


BERITA KORAN SAPOS
Jumat, 12 Desember 2008
Judul : Sepasang Naga Ditempong Tawari
PESTA Erau sekaligus Festival Budaya Kutai Kartanegara (Kukar) 2008 digelar Minggu (14-21) Desember 2008 mendatang. Berbagai persiapan telah dilakukan. Para kerabat Keraton Kesultanan Kutai Kartatanegara Ing Martadipura pun melakukan berbagai ritual adat menjelang Erau. Salah satunya adalah memberi tempong tawar kepada sepasang Naga Erau di lantai dasar Kedaton Kukar, Rabu (10/12), kemarin.

Pemberian tempong tawar Naga itupun dilakukan oleh Dewa (ahli memang/mantra). Dewa membacakan mantra seolah berkomunikasi dengan sepasang Naga terebut lalu memercikkan air tempung tawar ke kepala dan tubuh naga terebut.

"Ini merupakan persiapan bahwa Erau akan dimulai," ujar seorang Kerabat Kedaton, Aji Khairudin yang bertugas mempersiapkan prosesi adat tersebut.

Tempong tawar naga ini seolah-olah untuk memberitahukan kepada Naga bahwa sebentar lagi Erau dimulai. Naga itu nanti akan di gunakan dan diulur. Naga itu akan dipindahkan dari tempat persemayamannya (Kedaton) ke Museum Mulawarman selepas diberi tempong tawar karena akan digunakan saat Erau nanti.

"Naga ini akan dipindahkan ke Museum Mulawarman. Lalu pada hari terakhir Erau akan diulur ke Kutai Lama yang diikuti acara Belimbur (saling siram) menandakan Erau berakhir," katanya. (hmp02)(sapos.co.id)

catatan penulis :
Dalam ajaran Islam, ritual seperti yang diberitakan di atas, jelas merupakan perbuatan yang bernuansa syirik, sebab terjadi sebuah pemujaan terhadap sesuatu selain Allah Subhanahu Wata'ala. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan ritual yang ada dalam pelaksanaan Erau ini seyogyanyalah harusnya bebas dari unsur-unsur syirik. Sebab kalau hal tersebut tetap dilakukan, menurut penulis daerah Kutai Kartanegara ini tidak akan mendapat berkah dari Allah SWT, malah sebaliknya bisa mendatangkan murka dan bencana.

Untuk itu penulis hanya bisa menyampaikan dan berpesan kepada ulama-ulama yang ada di Kutai Kartanegara untuk bisa mengingatkan dan menasehati para pejabat keraton dan pemerintahan akan bahaya syirik ini demi keberkahan Kutai Kartanegara.

Senin, 15 Desember 2008

Sang Pastor dan Rabbi pun Memberikan Selamat


Sejak tiga minggu terakhir ini saya disibukkan oleh berbagai kegiatan berkenaan dengan serangan teroris di kota Mumbai, India. Dari pertemuan dengan media (press conferences) di City Hall, memorialk service di Queen Borough Community College yang dihadiri oleh Walikota, hingga pernyataan bersama para pemimpin agama di Islamic Center pada hari Jum'at dan di Synagogue New York pada hari Sabtunya. Tapi barangkali yang paling berkesan bagi saya pribadi adalah ketika kami mengadakan pernyataan bersama dengan para pemimpin agama bersamaan dengan shalat Jum'atan, tgl 6 Desember, di Islamic Center New York. Saya katakan berkesan karena acara ini mendapat apresiasi dari kantor walikota, sampai-sampai Walikota Michel Bloomberg sendiri perlu menelpon untuk sekedar berterima kasih.

Akan tetapi, barangkali hal yang paling menjadikannya berkesan adalah kenyataan bahwa di saat kehadiran para pemimpin agama lain di Islamic Center itu, ada dua orang Amerika yang juga menyatakan keputusannya untuk memeluk agama Islam. Jordan dan Lynn, pada siang itu rupanya diam-diam hadir mendengarkan khutbah Jum'at yang sempat diliput oleh berbagai media massa itu, setelah selesai shalat meminta kepada security personal untuk menghubungi Imam karena ingin masuk Islam. Tentu, rencana untuk memberikan 'pernyataan' bersama itu tertunda sejenak. Jordan dan Lynn rupanya tidak punya hubungan dan tidak saling mengenal. Mereka berdua hanya secara kebetulan bersamaan untuk 'iseng-iseng' hadir mendengarkan khutbah Imam yang menurutnya ingin memastikan kalau Imam ini berani mengutuk serangan terorisme di Mumbai. Maklum, masih banyak yang meragukan hal ini.

Kehadiran Jordan dan Lynn justeru dari sebuah press release yang dikeluarkan oleh Foundation of Ethnic Understanding, pimpinan Rabbi March Scheneir, salah seorang Rabbi paling berpengaruh di AS. Dialah yang mengundang media massa untuk hadir di islamic Center mendengarkan khutbah dan sekaligus pernyataan bersama para pemimpin agama dalam menyikapi serangan teroris Mumbai.

Jordan adalah pria keturunan campuran Afrikan dan Irish. Sementara Lynn adalah gadis Amerika putih berasal dari Connecticutt. "Hello!" sapa saya ketika mereka berdua mendekat ke mihrab tempat saya berdiri. "Hi!" jawabnya serempak.

Oleh karena waktu tidak memungkinkan, saya tidak banyak bertanya kepada kedua hamba Allah ini. Saya hanya dengan sangat singkat menjelaskan tentang hakikat menjadi seorang Muslim. "Islam adalah agama yang didasarkan kepada keyakinan dan karya" (faith and action), kata saya. Karenanya untuk anda berdua menjadi Muslim, anda harus betul-betul yakin bahwa inilah jalan yang benar dan inilah jalan keselamatan bagi anda, dunia dan akhirat. Saya kemudian menjelaskan secara singkat kewajiban-kewajiban dasar bagi seorang Muslim.

Rupanya, keduanya telah lama mempelajari islam. Jordan adalah pegawai sebuah perusahaan dan kebetulan bersahabat dengan seorang Muslim dari Timur Tengah. Dialah yang banyak mengambil andil dalam proses belajar Islam sejak setahun lebih. Sementara Lynn adalah mahasiswi di Fordam University dan telah banyak mengukuti berbagai materi Islam, termasuk Shari'ah and International Law, yang justeru diajarkan oleh seorang professor beragama Kristen.

Namun demikian, untuk lebih memantapkan keduanya dan juga secara tidak langsung menyampaikan kepada tokoh-tokoh agama yang hadir pada siang itu, saya menanyakan kepada Jordan dan Lynn, "are you really certain of your decision?". Bahkan secara bercanda saya katakan "I never force you to do this!". Keduanya tersenyum dan serempak mengannguk.

Maka, dengan izin dan inayah Allah SWT, saya bimbing keduanya berikrar: " Laa ilaah illa Allah-Muhammad Rasul Allah". Nampak Lynn menetsskan airmata, sementara Jordan dengan sangat khusyuk mengikuti setiap kata dari syahadah.

Banyak hadirin yang ingin melompat mengucapkan selamat. Tapi saya meminta agar semua duduk di tempat masing-masing karena kita akan menyampaikan pernyataan bersama mengutuk serangan teroris di Mumbai. Tapi rupanya, Pendeta dan Rabbi yang hadir di hadapan keduanya mengucapkan syahadah terlebih dahulu mengulurkan tangan untuk menyampaikan selamat kepada mereka berdua. Saya hanya tersenyum, sedikit bangga, tapi juga agak risau memikirkan, apa gerangan di benak mereka menyaksikan Jordan dan Lynn masuk Islam?

Hanya Allah yang tahu. Selamat Jordan, selamat Lynn! Semoga anda berdua selalu dijaga di jalanNya.

Oleh Syamsi Ali, New York, 14 Desember 2008

Sandrina Malakiano Fatah Story


Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di
belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya
sendiri yakin bahwa ? sebagaimana Islam mengajarkan ? di balik
kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik keburukan boleh
jadi tersembunyi kebaikan.

Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai
hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itu
saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya
bekerja, Metro TV.

Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan
untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah
mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelah
berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yang
mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya di
tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan saya
berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah orang
dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya merasa
pintu memang sudah ditutup.

Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang
tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta,
akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses
negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh
penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi
Metro TV.

Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada
sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri.
Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya
buat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan
presenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya sudah
menggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI Denpasar,
ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan TV internasional, TVRI
Pusat, dan kemudian Metro TV selama 15 tahun, ketika saya kehilangan
pekerjaan itu. Maka, ini adalah sebuah musibah besar bagi saya.

Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yang
terbaik dan bahwa "dunia tak selebar daun Metro TV', saya bergeming
dengan keputusan itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya akan
mendapat berkah dari-Nya.

HIKMAH BERJILBAB

Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibu
saya terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumah
sakit. Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di Metro
TV, bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari di
rumah sakit hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu.
Bagaimana mungkin saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawat
inap biasa, menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari di
ruang ICU, dan kemudian 17 hari di ruang ICCU?

Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab saya
mendapat kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik.
Kesempatan ini datang antara lain melalui beragam acara bercorak
keagamaan yang saya asuh di beberapa stasiun TV. Metro TV sendiri
memberi saya kesempatan sebagai tenaga kontrak untuk menjadi host
dalam acara pamer cakap (talkshow) selama bulan Ramadhan.

Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog para
profesor di acara "Ensiklopedi Al Quran" selama Ramadhan tahun lalu,
misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pemahaman
baru tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin atraktif,
dalam bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya. Saya bertemu
Islam yang hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan manusia,
mengagungkan ibu dan kaum perempuan, penuh penghargaan terhadap
kemajemukan, dan melindungi minoritas.

Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik dan
mendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan,
bukanlah sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentang
kesucian. Berjibab adalah upaya yang amat personal untuk memilih
kenyamanan hidup.

Berjilbab adalah sebuah perangkat untuk memperbaiki diri tanpa perlu
mempublikasikan segenap kebaikan itu pada orang lain. Berjilbab pada
akhirnya adalah sebuah pilihan personal. Saya menghormati pilihan
personal orang lain untuk tidak berjilbab atau bahkan untuk berpakaian
seminim yang ia mau atas nama kenyamanan personal mereka. Tapi, karena
sebab itu, wajar saja jika saya menuntut penghormatan serupa dari
siapapun atas pilihan saya menggunakan jilbab.

Hikmah lainnya adalah saya menjadi tahu bahwa fundamentalisme bisa
tumbuh di mana saja. Ia bisa tumbuh kuat di kalangan yang disebut
puritan. Ia juga ternyata bisa berkembang di kalangan yang mengaku
dirinya liberal dalam berislam.

Tak lama setelah berjilbab, di tengah proses bernegosiasi dengan Metro
TV, saya menemani suami untuk bertemu dengan Profesor William Liddle ?
seseorang yang senantiasa kami perlakukan penuh hormat sebagai
sahabat, mentor, bahkan kadang-kadang orang tua ? di sebuah lembaga
nirlaba. Di sana kami juga bertemu dengan sejumlah teman, yang
dikenali publik sebagai tokoh-tokoh liberal dalam berislam.

Saya terkejut mendengar komentar-komentar mereka tentang keputusan
saya berjilbab. Dengan nada sedikit melecehkan, mereka memberikan
sejumlah komentar buruk, sambil seolah-olah membenarkan keputusan
Metro TV untuk melarang saya siaran karena berjilbab. Salah satu
komentar mereka yang masih lekat dalam ingatan saya adalah, "Kamu
tersesat. Semoga segera kembali ke jalan yang benar."

Saya sungguh terkejut karena sikap mereka bertentangan secara
diametral dengan gagasan-gagasan yang konon mereka perjuangkan, yaitu
pembebasan manusia dan penghargaan hak-hak dasar setiap orang di
tengah kemajemukan.

Bagaimana mungkin mereka tak faham bahwa berjilbab adalah hak yang
dimiliki oleh setiap perempuan yang memutuskan memakainya? Bagaimana
mereka tak mengerti bahwa jika sebuah stasiun TV membolehkan perempuan
berpakaian minim untuk tampil atas alasan hak asasi, mereka juga
semestinya membolehkan seorang perempuan berjilbab untuk memperoleh
hak setara? Bagaimana mungkin mereka memiliki pikiran bahwa dengan
kepala yang ditutupi jilbab maka kecerdasan seorang perempuan langsung
meredup dan otaknya mengkeret mengecil?

Bersama suami, saya kemudian menyimpulkan bahwa fundamentalisme ?
mungkin dalam bentuknya yang lebih berbahaya ? ternyata bisa
bersemayam di kepala orang-orang yang mengaku liberal.
(Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah,-M.Iqbal Dian Kurniawan)

Sabtu, 13 Desember 2008

PCM ANGGANA SEMBELIH 2 EKOR SAPI

PC Muhammadiyah Kec.Anggana pada lebaran haji tahun 1429 ini telah menyembelih dua ekor sapi, satu ekor dari PW Aisyiyah Kalimantan Timur dan satu ekor dari jamaah warga Muhammadiyah ranting Desa Sidomulyo. Pelaksanaan pemotongan langsung setelah diselenggarakan sholat ied dan dibagikan kepada warga dan jamaah yang ada di di Desa Sidomulyo, Desa Anggana dan Desa Sungai Mariam. Disamping itu PCM Anggana juga mendapat kiriman paket daging kurban dari PD Muhammadiyah Kutai Kartanegara sebanyak 35 paket. Sementara itu khobah Ied disampaikan oleh Ustadz Ir.Masyumi, anggota Majlis Pendidikan Kader PW Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Sholat Idul Adha 1429 di Kuala Kapuas



Di Kuala Kapuas penyelenggaraan shalat Ied pada umumnya dilakukan di masjid-masjid, sebab secara mayoritas umat Islam yang ada di Kuala Kapuas adalah masyarakat yang berasal dari Kalimantan Selatan yang memang secara kultural bermazhab Imam Syafi’I yang menyatakan bahwa shalat Ied lebih afdol diselenggarakan di masjid. Namun ternyata ada juga sebagian umat Islam yang menyelenggarakan shalat Ied di lapangan terbuka, yaitu yang dikoordinir oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kuala Kapuas, tepatnya di komplek stadion Kuala Kapuas, tepatnya di Lapangan Tenis. Dan ini merupakan satu-satunya shalat Ied yang diselenggarakan di lapangan di Kuala Kapuas. Muhammadiyah berkeyakinan dan berusaha semaksimal mungkin dalam beribadah mencontoh dan mendekati seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam khotbahnya yang berjudul Meraih Kemulian dengan Taat kepada Allah, khatib Ustadz H.Ahmad Hadi Abwa, menyampaikan bahwa Nabi Ibrahim AS adalah tokoh sentral yang selalu dikenang di setiap Idul Adha, dan bahwa memang patut untuk diteladani karena pengorbanannya yang luar biasa dalam ketaatan dan ketundukannya kepada Allah SWT, yang berwujud pada ketaatan agung yang tidak tertandingi, semua itu tampak mulai dari proses perjalanan kehidupannya, bagaimana sang nabiullah mempertahankan aqidatuttauhid di lingkungan para penyembah berhala sampai pada keikhlasan mengorbankan putra tersayang dalam peristiwa penyembelihan yang berakhir dengan syariat ibadah kurban hingga saat ini. Disamping sebagai Rasulullah yang sempurna, Nabi Ibrahim AS dalam kehidupan kemanusiaanya juga berhasil mendidik istri dan anak keturunan dalam ketaatan di atas jalan Allah.
Diakhir khotbanya, khotib yang juga direktur Ma’had Nurul Amin Muhammadiyah Alabio Kalimantan Selatan ini mengingatkan sebuah hadits Nabi SAW yaitu “kalian akan berlomba-lomba (untuk mendapatkan harta), kemudian kalian akan saling hasad, kemudian kalian akan saling membelakangi (tidak mau lagi saling bertemu, tidak lagi saling nasehat-menasehati), dan akhirnya kalian akan saling membenci” (HR.Muslim).

Demikian, sedikit cerita tentang sholat Ied di Kuala Kapuas, sebuah kota di Kalimantan Tengah.

Rabu, 26 November 2008

PCM ANGGANA BELI SEBIDANG TANAH


selasa (24-11-2008), penulis atas nama pimpinan cabang muhammadiyah kecamatan anggana telah melakukan transaksi dengan bapak sunarto dalam pembelian sebidang tanah dengan ukuran lebar 20 meter dan panjang 50 meter yang berlokasi di rt.6 desa handil terusan kecamatan anggana kabupaten kutai kartanegara. dana yang diperoleh adalah hasil pengumpulan wakaf dari warga dan simpatisan muhammadiyah, rencananya di atas tanah tersebut insya Allah akan dibangunkan sebuah gedung sekolah taman kanak-kanak aisyiyah bustanul athfal (aba) 2 handil terusan, yang berdiri tahun ajaran 2008/2009 yang sementara ini dipinjami gedung tka/tpa al qur'an di handil c, desa handil terusan untuk melakukan aktifitas belajar mengajar.

sehubungan dengan itu juga, maka untuk mewujudkan dan terealisasinya bangunan gedung dimaksud, maka dukungan, partisipasi serta do'a warga dan simpatisan muhammadiyah masih sangat diharapkan, tapi kami yakin dengan ijin Allah Subhanahu Wata'ala dan kemauan yang istiqomah, insya Allah bangunan tersebut akan terwujud.

yang jelas, bahwa tk aba 2 ini adalah merupakan ladang amal jariah bagi warga dan simpatisan muhammdiyah, sebab yang berwakaf untuk pengadaan tanah lokasi pembangunan gedung tk aba 2 tersebut adalah bukan penduduk dari desa handil terusan, serta anak didik yang memanfaatkan untuk belajar di sekolah tersebut juga seratus persen adalah anak dari warga desa handil terusan, tidak ada dari anak yang berwakaf itu. oleh karena itu harapan kami kepada warga masyarakat handil terusan agar semaksimal mungkin untuk menyekolahkan anak-anaknya untuk sekolah di tk aba 2 tersebut dan yang lebih penting berpartisipasi memeliharanya.

UNTUK ITU KEPADA YANG INGIN BERINFAQ UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH TK ABA 2 HANDIL TERUSAN, SILAHKAN KIRIM INFAQ ANDA MELALUI BANK BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 33-21-4458 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA. mohon sebutkan untuk TK ABA2 HANDIL TERUSAN, contact person Amir Hady hp.08125349437 atau fax.0541682148

Selasa, 25 November 2008

Prof Yunahar Ilyas Guru Besar UMY


Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag., dikukuhkan sebagai guru besar bidang ulumul qur’an di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (18/11). Pengukuhan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 29728/A 4.5/KP/2008. Acara yang dihadiri Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rektor UMY, dan semua dosen UMY, pada kesempatan tersebut Yunahar menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Al-Qur’an Al-Karim: Sejarah Pengumpulan, dan Metodologi Penafsiran”.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia menegaskan di pengukuhan tersebut, kitab suci Al-Qur’an yang sampai kepada kita sekarang ini benar-benar otentik, dan valid, sebagaimana yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, tanpa mengalami penambahan atau pengurangan satu ayat, bahkan satu huruf pun. Cara membacanya pun tidak berubah walaupun hanya satu harakat, karena Al-Qur’an ditransfer tidak hanya secara tertulis, tetapi yang lebih utama lagi secara lisan turun-temurun, bersambung, dan dipercaya sampai kepada Rasulullah SAW, tambah Yunahar.

Pria yang telah menghasilkan sembilan buku bernafaskan Islam, salah satunya Tipologi Manusia dalam AlQur’an (2007) mengatakan, yang paling menarik perlu diperhatikan di Indonesia, tidak hanya di kalangan awam, tetapi juga di kalangan mahasiswa, bahkan sampai tingkat strata dua, juga sebagian ustadz-ustadz kalau ditanya berapa jumlah ayat di dalam Al-Qur’an, dengan mantap, dan yakin menjawab 6666, sebuah angka yang gampang dihafal, dan terkesan hebat. Padahal dalam literatur yang dipercaya, terutama yang berbahasa arab karya para ulama ulumul qur’an tidak ada seorang pun yang menyebutkan angka tersebut, ujar Yunahar. Muhammad ‘Abd al-Azhim az-Zarqani dalam kitabnya Manahil al-Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an menyebutkan bahwa para penghitung jumlah ayat-ayat Al-Qur’an sepakat pada angka 6200, hitungan ulama Madinah awal 17 (6217 ayat), ulama Madinah akhir 14 (6214 ayat), dan pendapat Abi Syaibah (6210 ayat). Berdasarkan rujukan tersebut, tidak ada satupun yang sampai angka 6300, apalagi 6666 sebagaimana yang populer di Indonesia, ujarnya.

Saat pembacaan pidato, Yunahar juga memberikan informasi kepada audiens mengenai pengumpulan Al-Qur’an pada zaman rasulullah SAW. Dia mengatakan, ketika Al-Qur’an diturunkan, Nabi Muhammad SAW segera berusaha menghafalnya, karena untuk beliau pribadi, itulah salah satunya cara memelihara Al-Qur’an. Sebagaimana dicatat oleh sejarah beliau seorang ummy yang tidak bisa membaca, dan menulis, katanya. Tapi kemudian Allah SWT menganugerahkan kepada beliau sebuah keistimewaan yang tidak diberikan kepada siapa pun, yaitu kemampuan otomatis membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an, tambahnya. Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Qiyamah 75: 16-19 “Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an, karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah selesai membacakannya, maka itulah bacaan itu. Kemudian, sesungguhnya akan tanggungan kami-lah penjelasannya”, tambah Yunahar di akhir bacaan pidatonya.

Pengukuhan jabatan guru besar ulumul qur’an, dihadiri juga Prof. Din Syamsuddin (Ketua PP Muhammadiyah) mengatakan di dalam sambutannya, “bidang yang ditekuni oleh Yunahar Ilyas adalah tafsir al-qur’an, dan metodologi penafsiran al-qur’an. Sangatlah penting, dan mendesak, pada aqidah selalu menuju Ar-Ruju (kembali menuju Al-Qur’an, dan Al-Hadits) sebagai pedoman hidup. Muhammadiyah adalah organisasi yang merujuk Al-Qur’an, dan Al-Hadits. Semakin banyak orang yang menafsirkan Al-Qur’an, dan Al-Hadits asal-asalan, semoga ilmu yang ditekuni Yun (panggilan akrabnya), akan membantu orang-orang tersesat tersebut”.(muhammadiyah.co.id.)

Jumat, 14 November 2008

PWM KALTIM KUNJUNGAN DAKWAH KE PDM BALIKPAPAN




PW Muhammadiyah Kalimantan Timur (8-9 Nop.2008) telah mengadakan kunjungan dakwah langsung ke PC Muhammadiyah yang dibina oleh PD Muhammadiyah Balipapan. Selain menambah erat tali silaturahim, kunjungan tersebut jyg abertujuan untuk menggairahkan pengajian di tingkat ranting, dalam rangka memperkuat gerakan di level akar rumput.

Kamis, 06 November 2008

Obama Langsung Membuat Kecewa




INILAH.COM, Jakarta – Barack Obama memenangkan Pemilu AS. Dia jadi presiden kulit hitam pertama AS. Belum apa-apa, dia sudah mengecewakan sebagian dunia, khususnya kalangan Islam. Dia berjanji akan tetap membela zionisme Israel.

Para pemilih dan pendukung fanatik Obama, terutama dari kalangan Islam di seluruh dunia dan AS sendiri, bersiaplah untuk kecewa. Sebab Obama menyatakan tetap mendukung zionisme Israel. Ia –ini yang lebih mengecewakan-- juga menginginkan negeri-negeri Muslim tak bisa maju dan berkembang seperti sang adidaya Amerika.

Obama menginginkan status quo dalam tata dunia tetap berlangsung. Dalam hal ini, Barat tetap membela zionisme Israel dan menghambat kemajuan dunia Islam.

Budayawan Goenawan Muhamad dalam ceramahnya di Universitas Paramadina belum lama ini, mengakui bahwa Obama memang bersedia berunding dengan tokoh Hamas atau Presiden Iran Mahmud Ahmadinedjad. Namun, Obama tak menginginkan zionaisme enyah. Diapun tak menghendaki Palestina cepat merdeka.

“Obama menginginkan status quo dalam tata internasional tetap berjalan. Artinya, tak ada perubahan yang berarti bagi relasi dunia Islam dan Barat. Hanya sedikit perubahan gaya dan cara, namun substansinya tidak,” katanya.

Obama sangat waspada terhadap Dunia Islam. Mungkin karena ia memang belum berpengalaman di situ. Namun pernyataannya bahwa ia mendukung zionisme Israel sungguh mengejutkan dunia Islam.

Pekan ini, calon presiden partai Demokrat itu mencetak sejarah menjadi presiden kulit hitam pertama AS. Kunci kemenangan Obama atas McCain adalah menguasai sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran, termasuk di Ohio dan Pennsylvania.

Selama ini tidak pernah ada presiden dari Republik yang kalah di Ohio. Demokrat juga menang telak dalam pemilihan Senat dan unggul pada pemilihan DPR.

Menurut perhitungan CNN, Selasa (11/4), Obama sementara telah meraup 338 electoral vote dan McCain mendapatkan 156. McCain pun langsung berpidato mengucapkan selamat atas kemenangan Obama.

Electoral college terdiri atas 538 orang dari 50 negara bagian yang komposisinya sesuai jumlah perwakilan negara bagian di Kongres AS (435 anggota DPR AS/House of Representatives dan 100 anggota Senat). Untuk menjadi presiden AS, para kandidat harus mengumpulkan setidaknya 270 electoral vote.

Melihat artikulasi Obama soal zionisme, kemenangan Obama itu hampir pasti akan menimbulkan disilusi di dunia Islam. Hanya satu yang bisa mengubah, yakni perubahan dalam sikap dan perilaku Obama serta kebijakan luar negerinya ke dunia Islam, yaitu menjadi lebih bersahabat dengan dunia Islam. Dia tak usah menggaungkan dukungan ke zionisme Israel yang amat sensitif dan membakar kemarahan dunia Islam.

Namun demikian, ada baiknya dunia Islam memberikan waktu bagi Obama untuk melaksanakan kebijakan dan pemerintahannya. Jika Obama mendekonstruksi dan merestrukturisasi relasi dunia Islam dan Barat, hampir pasti dunia berubah pasca WTC 2001. Dalam arti perubahan menuju demokratisasi dunia, perdamaian dan kerja sama global yang adil, setara dan menghormati HAM sebagaimana adanya.

Senin, 03 November 2008

Persemian Mini Mart 'Aisyiyah





PW 'Aisyiyah Kalimantan Timur senin 3 dzulqadah 1429 H bertepatan tanggal 3 Nopember 2008 M telah menyelenggarakan peresmian mini market oleh Ketua Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Ibu Prof.DR.Hj.Chamamah Soeratno. Mini market yang diberi nama Kurniasari Mart berada di Jalan Merdeka Samarinda, menjual berbagai macam keperluan sehari-hari, melayani untuk masyarakat umum dan warga 'Aisyiyah dan Muhammadiyah pada khususnya. Dalam kesempatan tersebut juga telah diambil sumpah dan dilantik Pengurus Koperasi Wanita 'Aisyiyah Kalimantan Timur oleh Kepala Dinas Koperasi Samarinda.

Minggu, 26 Oktober 2008

SILATURAHIM WARGA MUHAMMADIYAH



Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur telah menyelengarakan SILATURAHIM WARGA MUHAMMADIYAH dengan Thema Bersatu Hati, Berjuang dengan Gembira, Meraih Ridha Allah SWT pada Hari Ahad Tanggal 26 Syawwal 1429 H / 26 Oktober 2008 M bertempat SD Muhammadiyah Jl.Sungai Brantas Samarinda. Selain dihadiri tokoh-tokoh, pimpinan dan warga Muhammadiyah, juga dihadiri pejabat/tokoh masyarakat seperti :
1. Ir.H.Tarmiji Abdul Karim ( Pj.Gubernur Kalimantan Timur )
2. H.Awang Faroek Ishak (Calon Gubernur Kaltim 2008-2013)
3. H.Farid Wadjdy (Calon Wagub Kaltim 2008-2013)

Isi Ringkas Sambutan oleh :
1. Dr.H.Agus Sukaca,M.Kes. selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Beliau melaporkan progress pembangunan Masjid Ad Da’wah Jl.KH.Siroj Salman Samarinda sudah sampai pengecoran pondasi dan pembangunan Ma’had, yaitu suatu lembaga pendidikan mubaligh Muhammadiyah dalam rangka memenuhi kebutuhan muballigh di seluruh daerah di Kalimantan Timur.
Disamping itu juga disampaikan visi Muhammadiyah yaitu menjunjung tinggi dan menegakkan agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan memalukan misi, pertama menegakkan keyakinan tauhid yang murni yang bebas dari tahayul, bid’ah dan khurafat syirik, misi kedua menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al Qur’an dan As Sunnah dan misi ketiga mewujudkan amal Islami dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Beliau juga menyampaikan bahwa atas nama warga Muhammadiyah mengucapkan selamat diiringi do’a kepada Bapak H.Awang Faroek Ishak dan Bapak H.Farid Wadjdy dalam memimpin Kaltim lima tahun mendatang supaya tetap amanah dan istiqomah sehingga bisa mencapai Kalimantan Timur yang baldatun thoyibatun warabbun ghafur.

2. H.Awang Faroek Ishak, selaku Sesepuh Warga Muhammadiyah
Beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas diberikan kesempatan bersilaturahim dengan warga Muhammadiyah serta atas do’a dan dukungan yang diberikan. Kemudian beliau juga memberikan apresiasi yang tinggi dengan mengacungkan jempol terhadap Muhammadiyah yang begitu maju dalam membina dan mengelola bidang pendidikan, makanya beliau tidak ragu menyekolahkan anak dan cucu beliau di SD Muhammadiyah.
Sebagai tokoh pendidikan, beliau mempunyai komitmen untuk mewujudkan 20 persen anggaran bidang pendidikan diseluruh propinsi Kalimantan Timur, dan kepada kabupaten dan kota yang belum mampu akan diusahakan untuk disubsidi oleh propinsi. Mengingat, menurut beliau lagi, betapa pentingnya bidang pendidikan ini, dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk membangun Kalimantan Timur masa kini dan masa yang akan datang.

3. Ir.H.Tarmiji Abdul Karim, selaku Pj.Gubernur Kalimantan Timur
Beliau bersyukur dan gembira bahwa proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang sampai dilakukan dalam dua putaran ini telah berjalan dengan relative aman dan terkendali serta dalam suasana yang kondusif. Untuk itu beliau menyampaikan dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat. Disamping itu, beliau sangat bangga dan memberikan penghormatan yang tinggi kepada Bapak H.Achmad Amin yang sudah legowo menerima hasil pilgub putaran kedua ini, walaupun KPUD belum mengumumkan secara resmi. Beliau menyampaikan pula bahwa, masyarakat Kalimantan Timur harus bangga mempunyai tokoh negarawan seperti beliau ini.
Beliau juga mengapresiasi dengan baik, kepada Muhammadiyah dan Pak Awang yang menjadikan bidang pendidikan sebagai prioritas, sebab kata beliau, sambil menyitir hadits Nabi Muhammad SAW, bahwa untuk selamat di dunia diperlukan ilmu, untuk selamat di akhirat diperlukan ilmu, untuk selamat dikeduanya diperlukan ilmu. Ilmu tersebut, kata beliau, didapat dalam proses pendidikan, makanya Muhammadiyah kata beliau sudah pada jalur yang benar dan Kalimantan Timur apabila sungguh-sungguh dalam pembangunan pendidikan ini, juga berada pada jalur yang benar, yaitu membangun kecerdasan.

4. Ustadz Siswanto Soenandar dalam pengajiannya memberikan tausiyah tentang makna taqwa, yaitu sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Ali Imron ayat 134 (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Senin, 20 Oktober 2008

KERJA BAKTI PEMBANGUNAN MASJID AD DAKWAH




Kemarin Ahad 19 oktober 2008, telah dilaksanakan kerja bakti pengecoran pondasi Masjid Ad Dakwah jalan KH.Siraj Salman Samarinda. Panitia pembangunan berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan rutin setiap hari ahad, untuk pekerjaan yang memang memerlukan tenaga padat karya, akan tetapi untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keahlian tukang, tetap diupahkan.

Rabu, 01 Oktober 2008

Shalat Ied di Masjid Mujahiddin Sidomulyo


Khutbah Idul Fitri 1429 H pada hari rabu tanggal 1 Syawal 1429 H bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 2008 M di Masjid Mujahiddin Sidomulyo disampaikan oleh Ustadz M.Rahmi Harun. Sholat diselenggarakan di dalam ruang masjid dikarenakan hari hujan, biasanya kalau tidak hujan, shalat diselenggarakan di halaman masjid. Suasana ruang masjid sangat penuh. Dalam khutbahnya, khatib menyampaikan pentingnya umat muslim untuk menjadikan Al Qur'an dan Sunnah Sahih dan Maqbullah sebagai satu-satunya pedoman yang nyata untuk dibaca, difahami dan diamalkan dalam wujud kehidupan sehari-hari. Kemudian Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan ikutan dan contoh tauladan dalam tauhid, ibadah, akhlaq dan muamalah sebab hal itu merupakan sebuah garansi rahmat Allah dan keselamatan bagi umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Kita tidak usah lagi membuat-buat aturan hidup, (karena sangat repot), kita tinggal pakai saja Al Qur'an dan Sunnah Sahih Maqbullah itu. Insya ALlah tidak akan sesat selama-lamanya.

Senin, 22 September 2008

PGRI MENDUKUNG SUYATMAN MAJU KE DPD


Samarinda,WAH
Musim pemilihan umum (Pemilu) tahun depan, salah satu personal pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Kalimantan Timur, Suyatman yang juga Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah (STIEM) Samarinda, maju mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Suyatman, yang sudah positif ikut dalam pemilu tersebut karena sudah memenuhi persyaratan. Didukung oleh Pengurus Besar (PB) PGRI Pusat Jakarta dan PGRI Provinsi Kalimantan Timur. Dukungan tersebut, terungkap belum lama dalam seminar pendidikan yang digelar oleh PGRI di Samarinda, "Saya mengimbau agar anggota PGRI memberikan dukungan kepada salah satu kader PGRI yang maju dalam pemilu mendatang" kata salah satu Ketua PB PGRI Pusat Jakarta, Unifah Rasidi, seusai pembukaan seminar pendidikan tersebut.

Sementara Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Timur, Syafruddin Pernyata mengatakan dukungan kepada anggota PGRI yang ingin memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan, memang harus dilakukan, "Pertimbangannya orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, akan tetap memperjuangkan kemajuan pendidikan".

Menurut Syafruddin, wajar Suyatman didukung sebab sepanjang kariernya selalu memperjuangkan kemajuan dibidang pendidikan. Suyatman yang antara lain pernah menjadi guru, kepala sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, memang tidak perlu diragukan lagi perjuangannya pda duni pendidikan. Terbukti setelah pensiun, Suyatman masih tetap menggeluti dunia pendidikan. (las, warta harmoni WAH, Edisi 80 Minggu Pertama September 2008).

Minggu, 21 September 2008

BIODATA CALON DPD ASAL KALIMANTAN TIMUR 2009-2014 PADA PEMILU 2009



























I. Data Pribadi

Nama : Drs. H. Suyatman, S.Pd., M.Si.
Tempat dan tanggal lahir : Boyolali, 2 Mei 1950.
Alamat : Jalan Juanda 4, Blok B No. 45 RT 01 Air Hitam (Kompleks Dikbud) Samarinda 75124
Agama : Islam
Pendidikan :S-2
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Istri : Dra. Hj. Purwati, M.Psi.

II. Pendidikan dan pelatihan, antara lain :
1. Perencanaan Pendidikan dan Program Manajemen Keuangan (Educational Planning & Financial Management Program), University of Pittsburgh, USA, 1987.
2. Manajemen Pendidikan dan Supervisi untuk Manajer Tingkat Tinggi Asia Tenggara (Educational Management and Supervision for Higher Level Managers of Southeast Asia), Manila, Filipina, 1990.
3. Program Manajemen Pendidikan (Educational Management Programme). Hawthorn Institute of Education (Affiliated with The University of Melbourne, Australia, 1992.

III. Riwayat pekerjaan
1. Guru SMEA I Samarinda (sekarang SMKN I, Samarinda), 1975-1984.
2. Kepala Seksi Kurikulum pada Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan pada Kanwil Depdikbud Prov. Kaltim (sekarang Dinas Pendidikan Prov. Kaltim) 1984-1996.
3. Kepala Kandep Dikbud Kota Samarinda (sekarang Dinas Pendidikan Kota Samarinda), 1996-2001.
4. Staf Ahli Walikota Samarinda Bidang Kemasyarakatan, 2001.
5. Kepala Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur, 2002-2006.
6. Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai tanggal 1 Juni 2006 dengan pangkat Pembina Utama Muda, Golongan IV/C.

IV. Pengalaman organisasi
1. Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (DPW BKPMI) Kaltim periode 1990-1993 (sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Anggota).
2. Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah XI-B Kalimantan Timur Masa Bakti 2004-2008 (sebagai Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan).
3. Pengurus Dewan Pendidikan Prov. Kaltim, 2004-sekarang (sebagai Sekretaris Bidang Pendidikan Tinggi).
4. Pengurus PGRI Kaltim, 2005-sekarang (sebagai Sekretaris Bidang Pengembangan Karier dan Profesi).
5. Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kota Samarinda, 2005-sekarang.
6. Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov. Kaltim, masa khidmat 2006-2011 (sebagai Anggota Komisi Pendidikan dan Seni Budaya Islam).
7. Pimpinan Wilayah Badan Pembina Taman Kanak-kanak Islam Indonesia (BW BPTKI) Wilayah Kaltim, masa bakti 2006-2011 (sebagai Anggota Majelis Pertimbangan Wilayah).
8. Ketua Badan Akreditasi Provinsi – Sekolah / Madrasah Kaltim, 2007-sekarang.
9. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Samarinda-Kutai, 1978-1990.
10. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim, (1990-1995, sebagai wakil sekretaris, 1995-sekarang, sebagai wakil Ketua).

Selasa, 16 September 2008

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun


Keterangan gambar : Kenang-kenangan Allahuyarham H.M.Kusosi (duduk baris kedua, no.2 dari kiri/memegang majalah) pada Acara Silaturahim PW Muhammadiyah Kaltim tahun 2006
innalillahi wa inna ilaihi rojiun....
telah berpulang ke rahmatullah pada hari ini, selasa 16 Ramadhan 1429 H/16 September 2008 M di Rumah Sakit Islam Samarinda, Bapak H.Muhammad Kusosi (dalam usia 71 tahun)
Jabatan Ketua Majlis Hikmah PW Muhammadiyah Kalimantan Timur
beliau juga pensiunan dosen Fisipol Universitas Mulawarman Samarinda.

semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan kita yang masih hidup bisa meneruskan perjuangan beliau, amin ya robbal alamin.

SEBAIKNYA JANGAN TIDUR SETELAH SUBUH....

Berhati-hatilah dari terpaan rasa kantuk bila kita tidak terbiasa
bangun lebih pagi pada hari-hari yang lain. Berusahalah untuk tidak
tidur dalam ruas waktu setelah subuh hingga terbit matahari. Para
salafushalih sangat tidak menyukai tidur pada waktu itu.

Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Madarijus Salikin menyebutkan, "Di
antara tidur yang tidak disukai menurut mereka ialah tidur antara
shalat subuh dan terbit matahari, karena ia merupakan waktu untuk
memperoleh hasil.

Bagi perjalanan ruhani, pada saat itu terdapat keistimewaan besar,
sehinga seandainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam
suntuk pun, belum tentu dapat menandinginya." Jika kita sangat
dibebani kantuk, bertahanlah dan bersabarlah, karena biasanya
kebiasaan itu akan terbentuk setelah tiga hari kita melakukan suatu
ritme yang berbeda. Selanjutnya, insya Allah kita tidak akan merasakan
kantuk sedahsyat sebelumnya.

Duduklah berdzikir setelah subuh hingga matahari terbit adalah sunnah.
Dari Abu Umamah Ra dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa Yang shalat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir
kepada Allah sampai terbitnya matahari, kemudian berdiri dan shalat
dua rakaat, maka ia akan memperoleh pahala haji dan umrah." Waktu
ba'da subuh hingga matahari terbit adalah waktu yang penuh barakah
yang seharusnya benar-benar dipelihara oleh setiap mukmin. Peliharalah
waktu itu dengan mengisinya melalui tilawatul Quran satu juz dalam
satu hari, berdzikir atau menghafal. Inilah yang dilakukan Rasulullah
saw selesai menunaikan shalat Subuh, bahwa ia selalu duduk di tempat
shalatnya hingga terbit matahari." (HR. Muslim)

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik dari
Rasulullah, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa shalat fajar
berjama'ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah,
hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat (Dhuha), maka
seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna,
sempurna dan sempurna." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Hal ini berlaku pada setiap hari, maka bagaimana pula bila dilakukan
pada bulan Ramadhan. Berusahalah mendapatkan pahala yang agung ini.
Dengan tidur malam yang cukup dan meneladani orang-orang shalih.
Senantiasa bersungguh-sungguh dalam mencari keridhaan Allah SWT, dan
selalu Bertekad untuk mencapai derajat yang tinggi di dalam Surga.

Wuallahu'alam bishawab......
(Abdul Azis Muslim <"abdul.azis@takaful.com">)

Sabtu, 13 September 2008

PENGAJIAN RAMADHAN MUHAMMADIYAH KALTIM


Sebagaimana biasa bila bulan ramadhan, PW Muhammadiyah Kaltim menyelenggarakan Pengajian Ramadhan bertempat di Kampus STIE Muhammadiyah Jl.Ir.H.Juanda Samarinda. Thema yang diusung pada pengajian kali ini adalah Aktualisasi Visi dan Misi Muhammadiyah Dalam Kehidupan Kader Muhammadiyah, yaitu sebuah upaya untuk menyelaraskan visi dan misi Muhammadiyah dengan visi dan misi pribadi kader Muhammadiyah, sebab kalau kedua hal tersebut tidak selaras, maka yang terjadi adalah benturan konflik kepentingan Muhammadiyah dan pribadi, yang berujung pada terkendalanya gerakan persyarikatan dan dilain pihak aktifitas pribadi (keluarga) juga tergangu.

Acara pengajian dibuka secara resemi oleh Bapak DR.H.Khoiruddin Basori,M.Si Anggota Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah berlangsung dari tanggal 12 s.d 14 Ramadhan 1429 H atau 12 s.d 14 september 2009 M diisi oleh narasumber dari PP Muhammadiyah dan dari PW Muhammadiyah Kaltim.

Sabtu, 30 Agustus 2008

PAWAI MENYAMBUT RAMADHAN 1429 H



Pawai Ramadhan dalam rangka menyambut bulan puasa di Desa Sungai Mariam Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kamis, 21 Agustus 2008

KOMPLEK PERGURUAN MUHAMMADIYAH KUKAR


KOMPLEK PERGURUAN MUHAMMADIYAH KUTAI KARTANEGARA DI TENGGARONG

Jumat, 15 Agustus 2008

PC AISYIYAH ANGGANA DIRIKAN TK ABA 2 HANDIL TERUSAN



TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 2 (TK ABA 2) HANDIL TERUSAN KECAMATAN ANGGANA KABUBATEN KUTAI KARTANEGARA

PC MUHAMMADIYAH ANGGANA MEMBANGUN MADRASAH DINIYAH





Fhoto-fhoto acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Madarasah Diniyah Muhammadiyah Sidomulyo Kec.Anggana Kab.Kutai Kartanegara pada hari Ahad tanggal 10 Agustus 2008.

Senin, 04 Agustus 2008

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Bertepatan dengan 1 September 2008


Yogyakarta –Pimpinan Pusat Muhammadiyah sesuai hisab hakiki wujudul hilal, menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1429 H bertepatan dengan hari senin, tanggal 1 September 2008 melalui Maklumat Nomor : 04/MLM/I.0/E/2008 tertanggal 26 Juli 2008. Maklumat yang juga menyebutkan penetapan Hari Raya Idul Fitri dan awal bulan Dhulhijjah tersebut disertai juga Tausiyah menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Menurut lampiran Maklumat yang merupakan perhitungan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ijtima’ menjelang Ramadhan 1429 H terjadi pada hari ahad legi, 31 Agustus 2008 pukul 02:59:48 WIB. Tinggi Hilal pada saat terbenam matahari di Yogyakarta plus 5 derajat, 27 menit, 57 detik, hilal sudah wujud, dan diseluruh Indonesia pada saat matahari terbenam hilal diatas ufuk.

Adapun Idul Fitri 1429 H ditetapkan jatuh pada hari Rabu Pahing 1 Oktober 2008 M. Sedangkan tanggal 1 Dzulhijjah 1429 H jatuh pada hari Sabtu Legi 29 November 2008 M, sehingga Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1429 H) jatuh pada hari Ahad Wage 7 Desember 2008 M, dan Hari Raya ’Idul Adha (10 Dzulhijjah 1429 H) jatuh pada hari Senin Kliwon 8 Desember 2008 M.

Berkaitan dengan kehadiran bulan Ramadhan 1429 H tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tausiyah Ramadhan sebagai berikut:
1. Mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah puasa (shaum) Ramadhan maupun rangkaian ibadah-ibadah yang dituntunkan Rasulullah lainnya dengan ikhlas, khusyu’, istiqamah dan kesungguhan semata-mata untuk meraih ridha dan karunia Allah SWT, sehingga dapat terpantul dalam jiwa, sikap dan tingkah laku sehari-hari yang mencerminkan kepribadian muttaqin dalam esensi yang sesungguhnya, sehingga setiap pribadi muslim benar-benar shalih secara individual dan shalih secara sosial, yang menunjukkan konsistensi kepribadian yang utuh dan kokoh. Jika setiap muslim baik perorangan maupun kolektif benar-benar berkepribadian muttaqin yang utuh dan kokoh, maka selain memiliki benteng ruhani dan moral yang kuat dalam menjalankan kebaikan (amar ma’ruf) serta mencegah keburukan (nahi munkar) pada saat yang sama akan menjadi kekuatan besar dalam ikhtiar membangun karakter bangsa di negeri ini.
2. Mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk menjadikan dan mengutamakan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk melakukan introspeksi diri (muhasabah) atas segala kesalahan dan dosa-dosa dengan jalan memohon maghfirah (ampunan), berkah, dan rahmat Allah SWT disertai dengan kesungguhan bertaqarrub dan beribadah kepada-Nya serta berbuat ihsan kepada sesama manusia melalui berbagai kegiatan ibadah di bulan suci yang penuh kemuliaan tersebut.
3. Menghimbau kepada warga Muhammadiyah untuk mengisi bulan suci Ramadhan dengan kegiatan ibadah dan aktifitas organisasi secara intensif dan sinergis sesuai ketentuan yang telah digariskan oleh agama dan Persyarikatan, seperti menggairahkan shalat berjama’ah dan melakukan pembinaan umat melalui masjid-masjid dan majelis ta’lim, ibadah shalat lail/tarawih, i’tikaf, bersilaturahim dengan kerabat dan tetangga dekat maupun jauh serta sesama komponen bangsa lainnya, menjaga ukhuwah dan persaudaraan sesama umat Islam, menolong sesama, membantu kaum dhu’afa dan mustadh’afin, berinfaq, beramal jariyah, bershadaqah dan menunaikan zakat, pengajian hari besar Islam seperti Nuzulul Qur’an, serta kegiatan-kegiatan utama yang membawa kepada keselamatan, kebahagiaan dan kemaslahatan hidup diri sendiri, keluarga, masyarakat dan dunia kemanusiaan dalam bingkai rahmatan lil ‘alamin.
4. Mengajak kepada segenap warga Muhammadiyah dan umat Islam untuk menjadikan Ramadhan dan ’Idul Fitri sebagai proses pembaruan diri menuju kedewasaan dan kematangan dalam ber-Islam. Fenomena konflik internal di kalangan umat Islam akhir-akhir ini yang tak jarang berujung pada tindak kekerasan baik secara fisik maupun non-fisik semakin menjelaskan pentingnya menumbuhkan sikap tawadhu, tabayyun, tasamuh, ukhuwah, dan dialog secara intensif. Oleh karena itu pula diharapkan agar seluruh pimpinan umat Islam untuk semakin merapatkan barisan dan giat melakukan konsolidasi dan pembinaan terhadap umat, terutama agar dalam mereaksi konflik tersebut tetap menggunakan pendekatan akhlaqul karimah dan mengindahkan tata aturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia.
5. Meminta kepada Pimpinan Persyarikatan di masing-masing tingkatan untuk menyelenggarakan pengajian Ramadhan bagi anggota pimpinan, ortom, dan amal usaha, sebagai sarana peningkatan kualitas dan pelaksanaan misi Muhammadiyah.
6. Mengajak kepada semua pihak, lebih-lebih industri hiburan baik media maupun pranata publik lainnya, agar menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kebaikan, serta tidak menjual komoditi pornografi dan pornoaksi yang merusak akhlak dan tatanan bangsa demi meraih keuntungan materi. Sikap positif yang demikian diperlukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kehadiran bulan suci Ramadhan sekaligus bentuk pertanggungjawaban terhadap masa depan kehidupan negara. Jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk menghentikan tayangan-tayangan yang merusak akhlaq dan peradaban bangsa.
7. Menghimbau kepada segenap tokoh masyarakat, politisi, pejabat publik, pengusaha, dan semua elemen di tubuh pemerintahan dan masyarakat, dengan ruh atau pesan terdalam puasa dan ibadah-ibadah Ramadhan lainnya marilah kita jauhi korupsi, kebohongan publik, menindas dan merugikan sesama, menyia-nyiakan/menghianati amanat dan tanggungjawab, membiarkan kemunkaran atau bahkan melakukan kemunkaran, dan tindakan-tindakan penyimpangan serta demoralisasi lainnya dalam kehidupan pribadi dan ruang publik. Mari kita kembangkan perilaku-perilaku dan tindakan-tindakan yang otentik (fitri) sebagai cermin dari kepribadian orang-orang bertaqwa dalam kehidupan sehari-hari seperti kejujuran, kesahajaan, ketulusan, kedermawanan, kebajikan, bersikap adil, pemaaf, rendah hati, suka membela sesama dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan kepribadian yang kokoh sehingga membawa kemaslahatan bagi kehidupan diri sendiri dan kehidupan orang banyak.

Demikian tausiyah Ramadhan ini disampaikan untuk dilaksanakan dan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah menyambut bulan suci Ramadhan 1429 H. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Amien ya Rabbal ‘Alamin.


(Arif Nur Kholis. www.muhammadiyah.or.id)

Minggu, 03 Agustus 2008

Antara Al-quran Dan Sang Jendral Adolf Roberto


Suatu sore, ditahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ
terasa hening mencengkam. Jendral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang
terkenal bengis,tengah memeriksa setiap kamar tahanan.

Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo
penjara' itu berlalu dihadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu
'jenggel' milik tuan Roberto yang fanatik Kristen itu akan mendarat di
wajah mereka.

Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang
mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.

" Hai...hentikan suara jelekmu! Hentikan...!" Teriak Roberto
sekeras-kerasnya sembari membelalakan mata.

Namun apa yang terjadi ? Laki-laki di kamar tahanan tadi tetap saja
bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara
itu menghampiri kamar tahanan yang lasnya tak lebih sekadar cukup untuk
satu orang.

Dengan congak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yang
keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut
wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang
menyala.

Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yang
pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata
Rabbi, waana'abduka...

Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil
berkata,

" Bersabarlah wahai ustadz...Insya Allah tempatmu di Syurga ."

Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustadz olehsesama tahanan,
'algojo penjara' itu bertambah memuncak amarahnya. Ia diperintahkan
pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu
keras-keras hingga terjerembab di lantai.

" Hai orangtua busuk! Bukankah engkau tahu,aku tidak suka bahasa jelekmu
itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah
orang tua dungu, bumi Spanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan
bapak kami, Tuhan Yesus. Anda telah membuat aku benci dan geram dengan
'suara-suara' yang seharusnya tak pernah terdengar lagi di sini."
Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mau minta
maaf dan masuk agama kami."

Mendengar"khutbah" itu orang tua itu mendongakkan kepala,menatap Roberto
dengan tatapan tajam dan dingin. Ia lalu berucap,

" Sungguh...aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat
menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah. Bila kini aku berada
dipuncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya,patutkah aku berlutut
kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemauanmu, tentu aku
termasuk manusia yang amat bodoh."

Baru saja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat
diwajahnya. Laki-laki itu terhuyung.Kemudian jatuh terkapar di lantai
penjara dengan wajah bersimbah darah. Ketika itulah dari saku baju
penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'.

Adolf Roberto bermaksud memungutnya

Namun tangan sang Ustadz telah terlebih dahulu mengambil dan
menggenggamnya erat-erat.

"Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!" bentak Roberto.

"Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh
barang suci ini!" ucap sang ustadz dengan tatapan menghina pada Roberto.
Tak ada jalan lain,akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk
mendapatkan buku itu.

Sepatu lars berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak
jari-jari tangan sang ustadz yang telah lemah. Suara gemeretak tulang
yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi
Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak
tulang yang terputus.

Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat
tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur.

Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang
membuatnya penasaran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah
lusuh. Mendadak algojo itu termenung.

" Ah...sepertinya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan? Ya, aku
pernah mengenal buku ini." suara hati Roberto bertanya-tanya.

Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh
tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan " aneh"
dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu.
Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol.

Akhirnya Roberto duduk disamping sang ustadz yang telah melepas
nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda
tanya yang dalam.Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras
mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak.Perlahan,
sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto. Pemuda itu
teringat ketika suatu sore di masa kanak-kanaknya terjadi kericuhan
besar dinegeri tempat kelahirannya ini.

Sore itu ia melihat peristiwa yang mengerikan dilapangan Inkuisisi
(lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat itu
tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa
berjatuhan di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan,beberapa puluh
wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang
tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yang kencang,
membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara.

Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup
pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mau memasuki agama yang
dibawa oleh para rahib.

Seorang bocah laki-laki mungil tampan, berumur tujuh tahunan, malam itu
masih berdiri tegak dilapangan Inkuisisi yang telah senyap.
korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Bocah mungil itu
mencucurkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang
gantungan.

Perlahan-lahan bocah itu mendekati tubuh sang ummi yang tak sudah
bernyawa, sembari menggayutinya.Sang bocah berkata dengan suara parau,

" Ummi, ummi,mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah
berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa....?
Ummi, cepat pulang kerumah ummi..."

Bocah kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua
menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu harus berbuat
apa. Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah. Akhirnya bocah
ituberteriak memanggil bapaknya

" Abi...Abi...Abi..."

Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapak ketika teringat
kemarin sore bapaknya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.

" Hai...siapa kamu?!" teriak segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati
sang bocah.

" Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi..." jawab sang bocah memohon
belas kasih.

" Hah...siapa namamu bocah, coba ulangi!"bentak salah seorang dari
mereka.

" Saya Ahmad Izzah..." sang bocah kembali menjawab dengan agak grogi.

Tiba-tiba "plak! sebuah tamparan mendarat di pipi sang bocah.
" Hai bocah...! Wajahmu bagus tapi namamu jelek. Aku benci namamu.
Sekarang kuganti namamu dengan nama yang bagus. Namamu sekarang ' Adolf
Roberto ' .. Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang jelek itu. Kalau
kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki-laki
itu.

Sang bocah meringis ketakutan, sembari tetap meneteskan air mata. Anak
laki-laki mungil itu hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya
keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya bocah tampan itu hidup bersama
mereka.

Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Sang Jendral itu melompat
ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat
pada tubuh sang ustadz. Ia mencari-cari sesuatu di pusar laki-laki itu.
Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeris,

" Abi...Abi...Abi..."

Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu. Fikirannya
terus bergelut dengan masa lalunya.Ia masih ingat betul, bahwa buku
kecil yang ada didalam genggamannya adalah Kitab Suci Al Qur'an milik
bapaknya,yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak
menidurkannya.

Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bahagian pusar.
Pemuda beringas itu terus meraung dan memeluk erat tubuh renta nan
lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas ulahnya selama
ini.Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun alpa akan Islam, saat itu
dengan spontan menyebut,

" Abi... aku masih ingat alif, ba, ta, tha..."

Hanya sebatas kata itu yang masih terekam dalam benaknya.

Sang ustadz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang
membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat
seseorang yang tadi menyiksanya habis-habisan kini tengah memeluknya.

" Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi,tunjukkan aku
pada jalan itu..."

Terdengar suara Jendral Roberto memelas. Sang ustadz tengah mengatur
nafas untuk berkata-kata, ia lalu memejamkan matanya. Airmatanya pun
turut berlinang. Betapa tidak, jika sekian puluh tahun kemudian,
ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, ditempat ini.
Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran ALlah.

Sang Abi dengan susah payah masih bisa berucap :

" Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan
saja bahwa engkau kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail
Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu,"

Setelah selesai berpesan sang ustadz menghembuskan nafas terakhir dengan
berbekal kalimah indah

"Asyahaduanla Illaaha ilallah, wa asyahadu anna MuhammadRasullullah...'.

Beliau pergi dengan menemui Rabbnya dengan tersenyum, setelah sekian
lama berjuang dibumi yang fana ini.

Kini Ahmad Izzah telah menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya
dibaktikan untuk agamanya, 'Islam, sebagai ganti kekafiran yang di masa
muda sempat disandangnya.

Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru berguru dengannya... Al-Ustadz
Ahmad Izzah Al-Andalusy.

Benarlah firman Allah...

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut arahnya itu. Tidak
ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS>30:30)(Iip Syaiful Rahman )

Selasa, 22 Juli 2008

Seharusnya Kerahmatan Menjadi Ukuran Ke- Islaman Gerakan

Arif Nur Kholis (www.muhammadiyah.or.id)
Yogyakarta- Dr. Hamim Ilyas dari Majelis Tarjih PP Muhammadiyah menyatakan bahwa saat ini perlu dikembangkan pemahaman bahwa seharusnya tingkat kerahmatan dan kemanfaatan sebuah gerakan atau organisasi Islam yang menjadi ukuran ke-Islaman gerakan Islam tersebut, karena menurutnya, adalah sebuah keanehan bila khalayak mengganggap derajat kesalehan seorang pengebom yang membunuh banyak orang sama dengan dengan mereka yang bekerja untuk kemanfaatan masyarakat. Menurut Hamim yang juga pengajar UIN Sunan Kalijaga dalam Seminar Nasional Pemeranan Majelis Taklim/ Pengajian dalam Menanamkan nilai-nilai multikulturalisme 12 Juli 2008 di gedung Muhammadiyah Cik ditiro tersebut, sayangnya hingga saat ini tidak banyak yang mengeksplorasi konsep wamaa arsalnaka illa rahmatan lil alamin sebagai parameter ke-Islaman sebuah gerakan. Menurut Hamim, dengan menjadi menjadi rahmat sebesar besarnya kepada alam, berarti Islam mengakui nilai-nilia Multikultural dalam ajarannya.

Hamim lebih lanjut menyatakan dalam Seminar yang diselenggarakan PP Aisyiyah dan DEPAG RI tersebut, bahwa saat ini kesadaran multikultural tidak seharusnya berhenti pada pengakuan adanya perbedaan semata, namun sudah harus menjadi sebuah kesadaran yang saling memberdayakan diantara perbedaan tersebut. Menurutnya, Muhammadiyah dalam ranah praksis sudah memasuki kesadaran tersebut, terbukti dengan fenomena Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia Timur yang sebagian besar mahasiswanya dari kalangan non- Muslim. Artinya, Muhammadiyah tidak sekedar mengakui adanya perbedaan, namun juga memberi kesempatan kepada mereka yang non-Muslim untuk berkembang dalam hidupnya melalui pendidikan. Kemauan untuk memberi kesempatan mendapat pendidikan kepada orang non Muslim inilah yang bisa disebut sebagai wujud kerahmatan Muhammadiyah kepada mereka yang berbeda agama.

Hamim menyatakan bahwa pada masa kolonial, konsep Multikultural ini berhenti pada pengakuan adanya perbedaan semata. Setelah kemerdekaan Indonesia, kesadaran multikultural sudah berkembang hingga dimasa orde lama. Namun sayang, menurutnya setelah berdirinya orde baru, kesadaran multikultural ini berubah menjadi sekedar toleransi dimana berhenti pada sekedar mengakui dan menghormati perbedaan semata, sehingga kesadaran untuk saling memberdayakan sangat kurang.

Dalam kesempatan tersebut Hamim juga menyitir Ayat 148 Al Qur’an dari Surat Al Baqoroh yang telah menjadi trade merk Muhammadiyah yaitu fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Dari ayat tersebut menurut Hamim, kesadaran multikultural bukan merupakan sesuatu yang sama sekali baru bagi Muhammadiyah, karena di ayat tersebut dinyatakan bahwa masing-masing komunitas memiliki orientasi budaya yang dituju dan dalam meresponnya umat Islam diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. (arif).

Jumat, 04 Juli 2008

ayam dan babi

Ada orang asing (ilmuwan) bertanya kepada seorang Ulama mengenai hewan babi ini.

Ilmuwan : Haramnya hewan babi bagi umat muslim adalah disebabkan karena
banyaknya parasit dan kotoran dalam hewan ini. Dengan semakin canggihnya
ilmu kedokteran, bukannya mungkin nantinya hewan babi dapat dibersihkan
dari virus dan parasit yang mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang
bersih akan menjadi halal?


Ulama : Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat
Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?


Ilmuwan : Apakah itu?


Ulama : Coba anda buat 2 (dua) kandang. Dimana 1 (satu) kandang isi
dengan 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina.

1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua) ekor babi
jantan dan 1 (satu) ekor babi betina.

Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut?
Bisakah anda menerkanya!!!


Ilmuwan : Tidak bisa!!!!????


Ulama : Mari kita lihat bersama-sama sekarang.


Pada kandang pertama dimana ada 2 (dua) ekor ayam jantan
dan 1 (satu) ekor ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam
jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam
betina tersebut sampai ada yang menang dan kalah. Dan itu sesuai dengan
Kodrat dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.


Ilmuwan : Pada kandang Babi?


Ulama : Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2
(dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua)
ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi
betina, tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut
malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina
tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi
jantan setelah selesai dengan si betina. Hal inilah yang jelas2
bertentangan dengan Fitrah umat manusia.


Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan
umat Islam akan mempunyai sifat dan karateristik seperti babi ini.


Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma'in, Wallahu A'lam
Bish-shawab.


"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala.


Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib
dengan anak panah itu) adalah Kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir
telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu
takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari telah Ku-sempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhlai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyanyang". ( QS. Al-Maidah (5) : 3).


Mengapa Islam mengharamkan Babi (Terjemahan)


Berikut ini tulisan mengenai pengharaman darah dan babi dalam Islam,
diulas dari sudut pandang Logika dan Ilmu Kesehatan.


Bob : Tolong beritahu saya, mengapa seorang Muslim sangat
mementingkan mengenai kata-kata "Halal" dan "Haram"; apa arti dari
kata-kata tersebut?


Yunus : Apa-apa yang diperbolehkan diistilahkan sebagai Halal, dan
apa-apa yang tak diperbolehkan diistilahkan sebagai Haram, dan Al-Qur'an
lah yang menggambarkan perbedaan antara keduanya.


Bob : Dapatkah anda membrikan contoh?


Yunus : Ya, Islam telah melarang segala macam darah. Anda akan
sependapat bahwa analis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang
tinggi dari uric acid (asam urat?), suatu senyawa kimia yang bisa
berbahaya bagi kesehatan manusia.


Bob : Anda benar mengenai sifat beracun dari uric acid dalam
tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan dalam
kenyataannya kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh,
dikeluarkan dari dalam darah oleh Ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui
air seni.


Yunus : Sekarang saya rasa anda akan menghargai metode prosedur
khusus dalam penyembelihan hewan dalam Islam.


Bob : Apa maksud anda?


Yunus : Begini... seorang penyembelih, selagi menyebut nama dari
Yang Maha Kuasa, membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari
membiarkan urat-urat dan organ-organ lainnya utuh.


Bob : Oh begitu... Dan hal ini menyebabkan kematian hewan karena
kehabisan darah dalam tubuh, bukannya karena cedera pada organ vitalnya.


Yunus : Ya, sebab jika organ-organ, misalnya jantung, hati, atau
otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan
menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging. Hal tersebut
mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga
menjadikannya beracun; hannya pada masa kini-lah, para ahli makanan baru
menyadari akan hal ini.


Bob : Selanjutnya, selagi masih dalam topik makanan; Mengapa
para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau ham, atau makanan
lainnya yang terkait dengan babi?


Yunus : Sebenarnya, diluar dari larangan Al-Qur'an dalam
pengkosumsian babi, bacon; pada kenyataannya dalam Bible juga, pada
Levitus bab 11, ayat 8, mengenai babi, dikatakan, "Dari daging mereka
(dari "swine", nama lain buat "babi") janganlah kalian makan, dan dari
bangkai mereka, janganlah kalian sentuh; mereka itu kotor buatmu".


Lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di
leher karena mereka tidak memiliki leher; sesuai dengan anatomi
alamiahnya?


Muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi
konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan
memiliki leher.


Namun diluar itu semua, saya yakin anda tahu betul mengenai efek-efek
berbahaya dari konsumsi babi, dalam bentuk apapun, baik itu pork chops,
ham, atau bacon.


Bob : Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas
banyak macam penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam
parasit dan penyakit berbahaya.


Yunus : Ya. Dan diluar sana itu semua, sebagaimana kita membicarakan
mengenai kandungan uric acid dalam darah, sangat penting untuk
diperhatikan bahwa sitem biochemistry : babi hannya mengeluarkan 2% dari
seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam
tubuhnya.


Ini dapat menjawab sebagian pertanyaan mereka, khusunya jika kalangan
Non-Muslim bertanya mengapa Umat Islam tidak boleh mengkonsumsi babi.(m.edison@yahoo.com/syiar-islam@yahoogroups.com)

Rabu, 25 Juni 2008

Syamsul : Ahli Falak Muhammadiyah Jangan Ketinggalan Kereta



Yogyakarta-Setelah tahun 2007 terselenggara Simposium Internasional tentang Penyatuan Kalender Islam se-Dunia, selasa (24/06/2008) ini ahli Hisab dan Fiqih Muhammadiyah mengkaji perkembangan pembuatan kalender Internasional yang memang hingga saat ini masih belum terwujud. Menurut Prof. Syamsul Anwar, ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam pembukaan acara tersebut, Muhammadiyah sebagai pelopor penggunaan Hisab jangan sampai tertinggal wawasannya tentang perkembangan metode Hisab yang beberapa tahun terakhir berkembang pesat. “Jangan sampai ketinggalan kereta, apalagi kitalah pelopor penggunaan Hisab” tegas Syamsul. “Sebagai gerakan Modernis, kita bisa tidak modern lagi” ingat Syamsul.

Menurut Syamsul di Ruang Sidang Universita Muhammadiyah Yogyakarta tersebut, Dunia Islam mulai Abad 8 hingga abad 13 berkembang pesat pengkajian ilmu falak. Pada masa itu lahir Al Battani yang dikenal pembuat kalender yang kita kenal dengan nama Al Manak, yang sebenarnya merupakan kalender Urfi. Kalender Urfi ini tidak didasarkan pada gerak bulan, namun membagi hari dalam setahun, kemudian membagi jumlah hari pada bulan bulan secara berselang seling, 30 hari dan 29 hari. Kalender ini mengenal tahun Kabisat 11 hari dalam tempo 30 tahun pada bulan Zulqoidah. Namun kalender yang dibelakukan pada abad 10 oleh Al Hakim bin Amrillah, Khalifah Fatimiyah dan Mesir memiliki persoalan dimana bulan Ramadhannya 30 hari terus. “Padahal Rasulullah mengalam sembilan kali Ramadhan, dua kali 30 hari dan tujuh kali 29 hari, sedangkan kalender urfi, selamanya 30 hari” terang Syamsul. “ Inilah awal kalender dalam sejarah Islam, walaupun banyak kwelemahannya”.

Lebih lanjut Syamsul menyatakan bahwa Ilmu Falak itu mati di dunia sejak abad ke-13 sampai abad ke-20, hingga tahun 1910 ilmuan barat kembali membangkitkan pengkajian Ilmu Falak/Astronomi. Tahun 1981 lahir Ilmuan Islam yang ikut mengkaji Ilmu Falak benama Muhammad Ilyas dari Maalaysia, dan mulai saat itu perkembangan sangat cepat. Tahun 1998 menurut Syamsul titik perkembangan ilmu falak di dunia Islam cukup maju dengan didirikan ICOP (Islamic Crescents’ Observation Object) dengan website www.icoproject.org. “Mari ahli falak tarjih dan ahli fiqhnya harus sering membuka situsnya, karena memuat perkembangan ilmu falak umat Islam beberapa tahun terkahir ini, sehingga kita bisa mendapat informasi baru perkembangan Ilmu Falak Syar’i di kalangan Umat Islam beberapa tahun terakhir ini” pesan Syamsul.

Perkembangan Software

Syamsul juga mengingatkan kepada peserta yang terdiri dari utusan wilayah dan undangan-undangan khusus para ahli tersebut, bahwa saat ini teknologi software juga terus berkembang, seperti yang di kembangkan ketua ICOP Muhammad Audah. “Muhammadiyah juga tidak boleh ketinggalan, paling tidak kita mampu mengembangkan software yang praktis yang bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat, waktu sholat, menghitung ketinggian bulan, dan matahari” harap Syamsul. “Karena kita harus mencari cara bagaimana kita berfikir ke arah itu” lanjutnya. “karena kalau kita diam terus, orang berkembang terus kita akan ketinggalan” pesan Syamsul lagi. ” Karena itu salah satu upayanya, saat ini Majelis Tarjih bekerjasama dengan UMY, sedang mengembangkan Pusat Studi Falak” terang Syamsul (arif).(www.muhammadiyah.or.id)