Salurkan Waqaf, Infaq dan Shadaqah/Sumbangan Anda untuk PEMBANGUNAN MASJID AD DA'WAH Jl.KH.Sirodj Salman RT.27 Samarinda melalui: BANK SYARIAH MANDIRI Rek. 7036237362

Kamis, 06 November 2008

Obama Langsung Membuat Kecewa




INILAH.COM, Jakarta – Barack Obama memenangkan Pemilu AS. Dia jadi presiden kulit hitam pertama AS. Belum apa-apa, dia sudah mengecewakan sebagian dunia, khususnya kalangan Islam. Dia berjanji akan tetap membela zionisme Israel.

Para pemilih dan pendukung fanatik Obama, terutama dari kalangan Islam di seluruh dunia dan AS sendiri, bersiaplah untuk kecewa. Sebab Obama menyatakan tetap mendukung zionisme Israel. Ia –ini yang lebih mengecewakan-- juga menginginkan negeri-negeri Muslim tak bisa maju dan berkembang seperti sang adidaya Amerika.

Obama menginginkan status quo dalam tata dunia tetap berlangsung. Dalam hal ini, Barat tetap membela zionisme Israel dan menghambat kemajuan dunia Islam.

Budayawan Goenawan Muhamad dalam ceramahnya di Universitas Paramadina belum lama ini, mengakui bahwa Obama memang bersedia berunding dengan tokoh Hamas atau Presiden Iran Mahmud Ahmadinedjad. Namun, Obama tak menginginkan zionaisme enyah. Diapun tak menghendaki Palestina cepat merdeka.

“Obama menginginkan status quo dalam tata internasional tetap berjalan. Artinya, tak ada perubahan yang berarti bagi relasi dunia Islam dan Barat. Hanya sedikit perubahan gaya dan cara, namun substansinya tidak,” katanya.

Obama sangat waspada terhadap Dunia Islam. Mungkin karena ia memang belum berpengalaman di situ. Namun pernyataannya bahwa ia mendukung zionisme Israel sungguh mengejutkan dunia Islam.

Pekan ini, calon presiden partai Demokrat itu mencetak sejarah menjadi presiden kulit hitam pertama AS. Kunci kemenangan Obama atas McCain adalah menguasai sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran, termasuk di Ohio dan Pennsylvania.

Selama ini tidak pernah ada presiden dari Republik yang kalah di Ohio. Demokrat juga menang telak dalam pemilihan Senat dan unggul pada pemilihan DPR.

Menurut perhitungan CNN, Selasa (11/4), Obama sementara telah meraup 338 electoral vote dan McCain mendapatkan 156. McCain pun langsung berpidato mengucapkan selamat atas kemenangan Obama.

Electoral college terdiri atas 538 orang dari 50 negara bagian yang komposisinya sesuai jumlah perwakilan negara bagian di Kongres AS (435 anggota DPR AS/House of Representatives dan 100 anggota Senat). Untuk menjadi presiden AS, para kandidat harus mengumpulkan setidaknya 270 electoral vote.

Melihat artikulasi Obama soal zionisme, kemenangan Obama itu hampir pasti akan menimbulkan disilusi di dunia Islam. Hanya satu yang bisa mengubah, yakni perubahan dalam sikap dan perilaku Obama serta kebijakan luar negerinya ke dunia Islam, yaitu menjadi lebih bersahabat dengan dunia Islam. Dia tak usah menggaungkan dukungan ke zionisme Israel yang amat sensitif dan membakar kemarahan dunia Islam.

Namun demikian, ada baiknya dunia Islam memberikan waktu bagi Obama untuk melaksanakan kebijakan dan pemerintahannya. Jika Obama mendekonstruksi dan merestrukturisasi relasi dunia Islam dan Barat, hampir pasti dunia berubah pasca WTC 2001. Dalam arti perubahan menuju demokratisasi dunia, perdamaian dan kerja sama global yang adil, setara dan menghormati HAM sebagaimana adanya.

Tidak ada komentar: