Salurkan Waqaf, Infaq dan Shadaqah/Sumbangan Anda untuk PEMBANGUNAN MASJID AD DA'WAH Jl.KH.Sirodj Salman RT.27 Samarinda melalui: BANK SYARIAH MANDIRI Rek. 7036237362

Senin, 11 Desember 2006

POLIGAMI HANYA BAGI ORANG YANG BERIMAN SAJA

Bagi orang yang beriman (benar-benar iman), tidak ada sedikitpun keraguan untuk menerima dengan sepenuh ketaatan dan keikhlasan atas segala ketentuan yang diberlakukan oleh Allah swt dan Rasulullah saw, terutama ketentuan yang terdapat dalam As Sunnah Maqbullah, apalagi yang terdapat di dalam Al Qur’an.
Begitu pula halnya dengan ketentuan terhadap bolehnya poligami di dalam ajaran Islam, karena sudah dihalalkan oleh Allah swt, maka suka atau tidak suka, kita harus ikhlas menerima apa adanya ketentuan tersebut, kita harus yakin seyakin-yakinnya itu merupakan suatu syariat yang akan membawa kita kepada kebaikan di dunia maupun di akhirat kelak, karena ketentuan itu dibuat oleh Allah swt yang menciptakan manusia, oleh Allah swt yang faham betul tentang sifat dan tabiat manusia yang diciptakannya. Jadi, penerimaan dengan sepenuh hati dan keikhlasan terhadap ketentuan ini atau syariat ini merupakan salah satu tolak ukur keimanan kita terhadap Allah swt.
Namun demikian, untuk mengakomodir “perasaan” (terutama kaum perempuan) yang katakanlah belum bisa pas dengan ketentuan tersebut terdapat beberapa hal yang perlu dikembangkan yaitu;
1. Jangan menyalahkan orang yang melakukan poligami, sebab Allah swt telah menghalalkannya, dan Rasulullah saw dan beberapa sahabat beliau yang dijamin masuk surga juga ada yang melakukannya. Apalagi menyalahkan syariat poligami bahkan menganggap orang yang berpoligami sebagai pelaku kriminal. Bagi kita orang Islam yang mengaku beriman, maka menerima dengan ikhlas ketentuan yang telah dihalalkan oleh Allah swt adalah suatu hal yang sangat mutlak.
2. Bahwasanya praktek poligami yang kita lihat dan saksikan kurang pas dimata kita, bukan berarti bahwa syariat poligami itu menjadi hal yang tidak baik, sebab praktek poligami itu tergantung pada diri pribadi orang yang melakukannya. Kalau orang yang melakukannya adalah suami dan istri-istri, orang-orang yang beriman dan bertaqwa, Insya Allah, praktek poligami di rumah tangga dan keluarga tersebut akan sakinah mawadah warahmah, namun sebaliknya, kalau yang melakukan praktek poligami itu suami dan istri-istri, orang-orang yang lemah iman dan taqwanya, biar tidak poligami pun, rumah tangga dan keluarga tersebut susah dan sulit mendapatkan suasana yang sakinah mawadah warahmah. Oleh karena itu apabila sang suami melakukan tindakan kekerasan kepada istrinya, tidak ada hubungannya dengan poligami, karena banyak juga yang tidak poligami, sang suami melakukan kekerasan terhadap isteri, untuk itu bagi istri yang diperlakukan demikian bisa melaporkan ke polisi, karena hal itu adalah tindakan pidana. Di Negara kita ada KUHP yang mengaturnya.
3. Andaikata hal tersebut terjadi pada diri atau keluarga kita, yakinlah bahwa hal itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah swt terhadap kita, yakinlah Allah swt akan menaikan derajat kita dengan ujian dan cobaan itu, kalau kita sabar, kalau kita lulus dengan ujian itu. Sebab hidup di dunia ini hanya sementara dan main-main saja, hanya senda gurau saja, hidup yang kekal abadi adalah yang di akhirat nanti, itu yang sangat perlu kita persiapkan bekalnya dengan sebaik-baiknya, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa. 4. Kita tidak boleh menambah-nambah syarat atau ketentuan sebagai mana yang telah ditetapkan oleh Allah swt dan dicontohkan oleh Rasulullah saw, terhadap masalah ini, seperti syarat harus ada ijin dari istri, karena Rasulullah saw tidak pernah minta ijin kepada istri beliau kalau beliau mau nikah lagi, sebab menambah ketentuan seperti itu bisa termasuk bid’ah, bid’ah adalah sesat, sesat itu neraka tempatnya.
Kehidupan keluarga yang bahagia mawadah warahmah tidak ditentukan oleh keluarga yang melakukan monogami atau poligami, tapi oleh kemampuan orang dalam “dzikir” kepada Allah SWT. (QS.Ar Rad (13) ayat 28), ikhlas dan ridha dengan ketentuan agama serta yang mendapat ridha Allah SWT. (QS. Al Bayinah (98) ayat 5 dan 8). Wallahu ‘alam bishawab.

Selasa, 28 November 2006

PEMIKIRAN MENJELANG SATU ABAD MUHAMMADIYAH*

Oleh:Suyatman, Wakil Ketua PWM Kaltim/Ketua STIE Muhammadiyah Samarinda

Secara faktual, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini antara lain adalah :
1.kualitas SDM yang rendah
2.daya saing yang rendah
3.tingkat korupsi yang tinggi
Apakah yang harus dilakukan oleh Muhammadiyah menjelang usianya yang satu abad ini? Menurut hemat saya, yang harus dilakukan oleh Muhammadiyah antara lain :
1. meningkatkan orientasi usaha dan perjuangan Muhammadiyah ke arah kualitas SDM dan amal usahanya, baik di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi;
2. membangun etos kerja dan jiwa kewirausahaan dikalangan warga Muhammadiyah, baik melalui pendidikan (formal, informal, nonformal) maupun media massa;
3. meningkatkan kualitas dan kuantitas dakwah amar makruf nahi mungkar, baik dikalangan internal warga Muhammadiyah maupun eksternal (masyarakat luas).
Di samping masalah kebangsaan seperti tersebut di atas, di lingkungan Muhammadiyah sendiri terdapat masalah yang harus dihadapi secara serius.
Masalah tersebut antara lain adalah adanya infiltrasi ideologis ke dalam tubuh organisasi Muhammadiyah. Untuk itu langkah-langkah yang harus dilakukan Muhammadiyah antara lain:
1. konsolidasi organisasi secara sunguh-sungguh dan internalisasi nilai-nilai keMuhammadiyahan secara berkelanjutan;
2. tindakan yang tegas terhadap ‘pemeran ganda” dalam Muhammadiyah, khususnya yang memiliki “ideonogi lain” dan berusaha menanamkan “ideonolinya” ke dalam tubuh Muhammadiyah.


* disampaikan dalam pengajian pimpinan PCM Anggana, 21 Syawwal 1427 H/12 Nopember 2006 M, di Desa Sidomulyo Kec.Anggana, Kab.Kutai Kartenagara.

Jumat, 24 November 2006

Silaturahim Muhammadiyah Kaltim

PW Muhammadiyah Kalimantan Timur pada ahad tanggal 28 Syawwal 1427 H bertepatan dengan tanggal 19 Nopember 2006 M telah menyelenggarakan acara Halal Bihalal Silaturahmi yang dihadiri oleh warga dan simpatisan Muhammadiyah berlangsung di STIEM Jl.Juanda Samarinda.
Dalam acara tersebut, dr.H.Agus Sukaca,M.Kes, selaku Ketua PW Muhammadiyah Kaltim telah meresmikan terbitan perdana Majalah Sangsurya yang diharapkan bisa dan mampu menjadi sarana informasi dan komunikasi warga persyarikatan terhadap dinamika gerakan dakwah di Kalimantan Timur.
Dalam kesempatan itu telah diserahkan pula Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM) kepada warga yang baru menjadi anggota Muhammadiyah, dan juga penyerahan Kartu Shar’e Bank Muamalat sebagai tanda registrasi anggota Muhammadiyah.
Drs.H.M.Natsir Kadri dalam tausiahnya menyampaikan bahwa silaturahmi tidak bisa terjalin dengan baik bila pada seseorang terdapat sifat dan sikap iblis, seperti takabur, ujub, sum’ah dan riya. Oleh karena itu, lanjut beliau, kita harus berusaha mengeliminir sifat dan sikap iblis tersebut, supaya bisa mewujudkan visi Muhammadiyah Kalimantan Timur yaitu bersatu hati, bekerja dengan gembira dalam rangka meraih ridha Allah, yang juga menjadi thema dari acara halal bihalal ini.
Acara silaturahmi diselingi oleh penampilan siswa SD Muhammadiyah 1 Jl.Sungai Brantas Samarinda, berupa penampilan drumband, nasyid dan band cilik.(ay1).


dr.H.Agus Sukaca,M.Kes; Ketua PWM Kaltim sedang menyampaikan sambutan.

Senin, 23 Oktober 2006

kemenagan atau kekalahan ?


Sejatinya merayakan sebuah kemenangan itu akan menjadi bermakna dan nyata, manakala kita tahu turnamen apa yang diikuti, supaya kita bisa tahu apakah jenisnya perlombaan, pertandingan, atau kontes.... siapa yang dihadapi, ini supaya kita mengukur-ngukur kekuatan dan strategi..... bagaimana peraturannya, ini supaya jalannya turnamen dengan jujur dan adil...... Nah... kalau semua itu sudah difahami, maka kalau kita kalah, kita bisa evaluasi dan introspeksi, sebaliknya bila menang, maka kemenangan itu terasa betul-betul menggembirakan.....

Sehubungan dengan idul fitri ini, mari kita merenung..... betulkah kegembiraan yang kita rayakan ini dalam rangka sebuah kemenangan..... renungkan....kemenangan apa?..... betulkah kita yang bertanding..... jangan-jangan kita hanya penonton belaka..... kalau begitu kita ikut-ikutan aja merayakan kemenangan orang..... kemudian, kalaupun kita yang bertanding,... betulkah kita yang menang?.... jangan-jangan malahan kita yang kalah......

Minggu, 10 September 2006

majlis tabligh dan dakwah khusus

Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus merupakan badan pembantu Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah yang mempunyai tugas pokok untuk memimpin pelaksanaan dakwah Islamiyah di bidang tabligh secara terencana dan dalam program yang jelas meliputi seluruh aspek kegiatan dakwah yang tidak termasuk dalam bidang tugas majelis atau badan-badan lainnya di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus dibentuk di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, serta di tingkat Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Pembentukan Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Muhammadiyah dilakukan oleh Pimpinan Muhammadiyah di masing-masing tingkat pimpinan.Sebagai badan pembantu Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah, Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Muhammadiyah secara hirarkis bertanggung jawab kepada Pimpinan Muhammadiyah di masing-masing tingkat, dan secara teknis mendapat bimbingan, koordinasi, dan pengawasan dari Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Muhammadiyah tingkat di atasnya.Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Muhammadiyah mempunyai fungsi sebagai berikut:
Pemberian pertimbangan kepada Pimpinan Persyarikatan untuk digunakan sebagai bahan dalam menyusun kebijaksanaan Persyarikatan dalam bidang Tabligh.
Pembinaan dan peningkatan kemampuan serta pengkoordinasian kegiatan dan gerak mubaligh dalam mensyiarkan ajaran Islam kepada anggota, umat dan masyarakat bangsa antara lain dengan membentuk Korp Mubaligh Muhammadiyah di tingkat Pusat, Wilayah, Daerah dan Cabang.
Penggerakan pengkajian dan pengembangan pengamalan ajaran Islam, serta menggembirakan kegiatan ibadah anggota persyarikatan dan masyarakat dalam kelompok jamaĆ¢€™ah, sehingga memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan hidupnya sebagai orang Islam dalam kehidupan masyarakat bangsa yang selalu berubah dan berkembang, guna meningkatkan mutu kehidupannya sepanjang ajaran Islam.
Penggerakan dan bimbingan penyelenggaraan, pemeliharaan, dan pengelolaan wakaf, Masjid, Mushola, Langgar, dan Surauserta yang sejenis sebagai ibadah dan sarana peningkatan mutu kehidupan anggota dan masyarakat sepanjang ajaran Islam dalam kerangka kehidupan bangsa.
Penggerakan dan bimbingan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan pengajian pimpinan dan anggota serta khutbah-khutbah dengan menggunakan jasa iptek.
Penyelenggaraan pendidikan dan kederisasi mubaligh dan khatib, sehingga memiliki kemampuan profesional serta kemandirian dalam menjalankan tugasnya dalam kehidupan masyarakat bangsa yang selalu berubah dan berkembang.Penyelenggaraan penilitian dakwah dan prikehidupan keagamaan anggota, umat dan masyarakat.

Sabtu, 09 September 2006

tabligh

Tabligh is the most important council in the movement, and has an additional body to help complete it tasks, the Muhammadiyah Muballigh Corp. This is a special unit, whose da'is are spread throughout the country, especially in remote and isolated regions, where they act as frontline officers aiding in daily tabligh activities.

Jumat, 26 Mei 2006

Ta'aruf.............

ini adalah blog dari majlis tabligh dan dakwah khusus (mtdk) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Kalimantan Timur. Blog ini dibuat dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang aktifitas gerakan Muhammadiyah Kalimantan Timur, yang mudah-mudahan membawa manfaat bagi yang membaca, memberikan untuk memperoleh keberkahan dan keridhaan dari Allah Subhanahu wa ta'ala.