Salurkan Waqaf, Infaq dan Shadaqah/Sumbangan Anda untuk PEMBANGUNAN MASJID AD DA'WAH Jl.KH.Sirodj Salman RT.27 Samarinda melalui: BANK SYARIAH MANDIRI Rek. 7036237362

Minggu, 27 September 2009

Silaturahim Alumnus SMA Muhammadiyah 1 Samarinda




Alumnus SMA Muhammdiyah 1 Samarinda, sabtu 26 September 2009 menyelenggarakan Silaturahim di kediaman Hj.Masyitah Asgar, Jl.Wahid Hasyim,Sempaja, Samarinda. Acara dihadiri oleh beberapa guru perintis berdirinya sekolah dimaksud, seperti H.Abdul Murad AR, H.Subeman, H.Suyatman, Jaswadi, Abdurahman, H.Sudiyo, H.M.Subhan, Sarwadi, Ketua PD Muhammadiyah Samarinda H.Abdul Hadi, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Hairunnisa dan sebagian para alumnus. Pada kesempatan tersebut juga diberikan bingkisan kepada para guru dimaksud.

Sabtu, 26 September 2009

NILAI AMAL


Tulisan di bawah ini pernah dimuat dalam majalah Suara Muhammadiyah no.10, Desember 1958.
Mudah-mudahan ada manfaatnya.


Muhammadiyah didirikan untuk beramal
menjunjung tinggi agama dan hukum Allah,
disusun dengan organisasi dan dijalankan dengan peraturan tertentu agar dapat memimpin masyarakat dan anggota, khususnya supaya dapat beramal bersama-sama. “Katakanlah olehmu Muhammad kepada kaummu: beramallah kamu sekalian niscaya Allah serta Rasul-Nya dan orang-orang mukmin akan mempersaksikan amalmu itu, serta kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui alam gaib dan kesaksian maka Dia akan memberi kabar kepadamu tentang apa yang telah kamu sekalian amalkan.”
Jelaslah bahwa beramal menegakkan agama Allah menjadi suatu kewajiban yang mutlak bagi tiap orang Mukmin, dan jelas pula bahwa amal itu akan menjadi dasar kita apakah kita kelak diakhirat menjadi orang yang berbahagia atau celaka. Oleh karena itu adalah wajar dan seharusnya bahwa dasar kita beramal ialah mencari keridlaan Allah, sedang hasil dari amal itu di dunia menjadi tujuan. Manakah yang lebih penting antara dasar dan tujuan itu? Dasar mencari keridlaan Allah semata itulah yang disebut ikhlas, itulah yang dapat menolong kita diyaumil akhir dan menjadi bekal ke jannatunna;im. Adapun tujuan, ialah hasil dari amal kita itu; seumpama orang mengajar maka hasilnya ialah pandainya murid. Tegaknya agama dimasyarakat adalah merupakan hasil dari amal kita, sedang dasar kita beramal ialah mencari keridlaan Allah semata.
Di samping dasar dan tujuan dari amal kita itu, terdapat pula satu faktor lain, yaitu rupa dari amal kita. Amal kita boleh berupa kecil, atau besar, atau mungkin merupakan suatu usaha yang hebat dan megah yang menghabiskan harta berjuta-juta, tetapi mungkin pula hanya merupakan usaha kecil tetapi dikerjakan dengan ikhlas menurut kekuatan kita yang setinggi-tingginya. Hal ini terjadi bila kita sedang lemah dan kekurangan. Tetapi ini tidak berarti bahwa setiap usaha yang besar tentu tidak ikhlas. Usaha besar dilaksanakan dengan ikhlas, tentu lebih baik dari usaha yang kecil. Hanya kita keliru kalau lebih mengutamakan kebesaran usaha daripada keikhlasan.
Seorang kaya mendermakan Rp 500.000,- yaitu sepersepuluh seluruh hartanya. Di samping itu ada pula seorang miskin menderma Rp 1000,- yang merupakan seperdua dari hartanya. Kalau ditilik dari hasil yang dapat diperoleh dari uang itu, sudah tentu derma dari si kaya lebih besar manfaatnya bagi berhasilnya amal yang dibantunya itu. Tetapi bagi Allah, pahala siapakah yang lebih besar? Pengorbanan batin si miskin lebih besar dari si kaya, karena ia mengorbankan seperdua hartanya. Kalau amal diberi pahala tujuh ratus kali lipat, maka pengorbanan bathin itupun diberi pahala tujuhratus kali lipat. Allah jua yang lebih tahu akan amal pengorbanan hamba-Nya. Tetapi yang terang bagi kita manusia, ialah kedua orang itu, si kaya dan si miskin tentu akan menerima pahala yang sesuai dengan amal dan pengorbanannya (jihad). Orang yang mengalahkan kepentingan diri dan keluarganya untuk berjuang menegakkan agama dalam bentuk apa pun, niscaya amalnya itu termasuk jihad.
Di antara kita mungkin telah ada yang lebih mengutamakan kehebatan usaha daripada ke-ikhlasan. Semua usaha harus hebat dan besar baik dengan jalan apapun, asal halal dan tidak apa mengikis sedikit dari prinsip dan tujuan Persyarikatan kita. Tidak mengapa usaha kita itu kurang berjiwa agama, asal besar dan hebat; zaman sekarang tidak pada tempatnya kita berkecil-kecil bahkan hampir tak ada gunanya. Daripada berkecil-kecil baik tak berusaha dan tak beramal sama sekali.
Kemauan dan jalan pikiran semacam itu seyogyanya diperbaiki: “Marilah kita bersama-sama beramal dan berusaha dengan ikhlas mencari keridlaan Allah, dengan giat sekuat-kuat tenaga agar amal kita itu besar dan hebat. Kalau kita belum kuat mengusahakan yang besar dan hebat, baiklah kita mulai dengan berkecil-kecil meskipun tanpa bantuan siapa-siapa, dan kita usahakan dengan segala ketabahan hati agar yang kecil itu bertambah besar dan hebat”.
Mudah-mudahan Allah yang memiliki seluruh alam ini, menerima amal kita serta melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Amiin.l

Senin, 14 September 2009

SAFARI RAMADLAN 1430 PW 'AISYIYAH KALTIM DI PC 'AISYIYAH ANGGANA




PW ‘Aisyiyah Kalimantan Timur yang terdiri dari Ibu Hj.Suhartini (Wkl.Ketua PWA); Ibu Hj.Cholifah Ibrahim (Ketua Majlis Tabligh PWA); Ibu Hj.Norjenah Hefni (Ketua Majis Sosial PWA); dan rombongan lainnya telah mengunjungi PC ‘Aisyiyah Kec.Anggana dalam rangka Safari Ramadlan 1430 H. Kegiatan berupa silaturahim ini diselenggarakan di Gedung TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Sidomulyo pada Senin 24 Ramadhan 1430 H bertepatan dengan tanggal 14 September 2009.

Rombongan PW ‘Aisyiyah Kalimantan Timur disambut langsung oleh Ibu Mursalamah (Ketua PCA); Ibu Maria (Wkl.Ketua PCA); Ibu Lamiyem (Sekretaris PCA); Ibu Tumiyem (Bendahara PCA); Ibu Rahayu (Ketua Majlis Dikdasmen PCA); dan warga ‘Aisyiyah lainnya.

Dalam kesempatan tersebut PW ‘Aisyiyah Kaltim berkenan memberikan bingkisan lebaran, yang diterima secara simbolis oleh Ketua PC ‘Aisyiyah Anggana.

SAFARI RAMADLAN PWM KALTIM KE PCM LOA JANAN




Rombongan PW MUHAMMADIYAH KALTIM yang terdiri dari HM.Haiban dan H.Suyatman (Keduanya Wakil Ketua PWM); Abdul Azis Muslim (Ketua MPK PWM); Amir Hady (Ketua MTDK PWM); Arifin Suparman (Wkl.Ketua MTDK PWM); Agus Suwarto Edi (Anggota MTDK PWM), H.Abdul Hadi (Ketua PDM Samarinda); Suparsono (PCM Samarinda Utara) telah mengadakan safari ramadlan ke PCM Loa Janan. Rombongan disambut oleh H.Maqbul Djailani (Ketua PCM Loa Janan, Supeno (Sekretaris PCM Loa Janan) serta jamaah dan warga Muhammadiyah Loa Janan lainnya.

Acara silaturahmi diselenggarakan di Masjid Al Ikhlas, Komplek Perguruan Muhammadiyah di Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan. Kegiatan berupa buka puasa bersama, sholat maghrib, makan malam, sholat Isya dan tarawih. Dan Sebelum shoilat witir, disampaikan ceramah agama oleh HM.Haiban.

Dalam ceramahnya HM.Haiban menyampaikan perlunya syukur atas nikmat yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada kita semua. Dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya amal ibadah, walaupun kecil tapi harus dilakukan secara istiqomah dan terus menerus, maka lama-kelamaan akan menjadi banyak, sehingga di yaumil hisab nanti, timbangan amal kebaikan akan lebih berat dari dosa.

Selasa, 08 September 2009

PWM KALTIM SELENGGARAKAN BAITUL ARQOM RAMADHAN




PW Muhammadiyah Kaltim telah menyelenggarakan Baitul Arqom Ramadhan pada 14-16 Ramadhan 1430 H / 4-6 September 2009 M bertempat di Balai Diklat Kehutanan Jl.Untung Suropati, Sungai Kunjang, Samarinda. Baitul Arqom diikuti oleh Anggota PW Muhammadiyah Kaltim, Ketua & Sekretaris unsur Pembantu PW Muhammadiyah Kaltim, Ketua & Sekretaris Ortom tingkat wilayah, PD Muhammadiyah se Kaltim, dan ketua PC Muhammadiyah se Kaltim, dengan jumlah peserta 70 orang. Thema sentral Baitul Arqom Ramadhan ini yaitu “Menggembirakan Berdakwah, Membina Pribadi Islam Yang Sebenar-benarnya”. Adapun materi utama yang disampaikan antara lain: Pokok-pokok Ideologi Muhammadiyah oleh Ki Suratman (Wakil Ketua PWM Kaltim); Penyelarasan Tujuan Pribadi dengan Tuuan Muhammadiyah oleh HM.Haiban (Wakil Ketua PWM Kaltim); Menyelaraskan Misi Priobadi dengan Misi Muhammadiyah oleh H.Suyatman (Wkl.Ketua PWM Kaltim) dan H.Siswanto S (Wkl Sekretaris PWM Kaltim); Operasionalisasi Gerakan : Mengemban Misi Muhammadiyah Mewujudkan Masyarakat Silam yang Sebenar-benarnya oleh H.Agus Sukaca (Ketua PWM Kaltim). Tim Instruktur dipimpin langsung oleh H.Agus Sukaca (Ketua PWM Kaltim) sebagai Master Of Training.

Dalam sambutannya H.Agus Sukaca, Ketua PWM Kaltim menyampaikan bahwa dakwah Muhammadiyah dalam rangka pembinaan Pribadi Islam yang sebenar-benarnya, perlu dalam suasana yang gembira. Baik bagi mubalighnya maupun ummatnya. Sebab itulah arti sukses dalam ber-Muhammadiyah, yaitu seseorang yang tauhidnya murni, terbebas dari segala bentuk syirik; pemahamannya terhadap ajaran Islam selalu meningkat, karena mempunyai mekanisme pasti untuk meningkatkannya seperti kebiasaan membaca Al Qur’an, membaca buku, menghadiri pengajian-pengajian; giat berdakwah, meskipun sekedar mengajak sahabat-sahabatnya untuk mengikuti pengajian; konsisten melaksanakan ajaran Islam: taat ibadahnya, mulia akhlaknya, baik adab budi pekertinya, baik kehidupan bermu’amalatnya; sesungguhnya dialah yang sukses dalam berMuhammadiyah, meskipun dia tidak menjadi pemimpin atau menduduki jabatan apapun dalam struktur Muhammadiyah.

Langkah ini bila konsisten dilakukan akan terakumulasi menjadi langkah besar yang arah tujuannya sangat jelas: “terwujudnya pribadi Islam yang sebenar-benarnya”. Kita semua bergerak menuju itu semua. Kita duplikasikan kepada istri atau suami dan anak-anak, maka akan terwujud keluarga kita sebagai keluarga Islam yang sebenar-benarnya. Kalo semakin banyak keluarga Islam yang sebenar-benarnya, maka semakin mendekatkan pada tujuan Muhammadiyah, yaitu “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Demikian yang disampaikan oleh H.Agus Sukaca.