Salurkan Waqaf, Infaq dan Shadaqah/Sumbangan Anda untuk PEMBANGUNAN MASJID AD DA'WAH Jl.KH.Sirodj Salman RT.27 Samarinda melalui: BANK SYARIAH MANDIRI Rek. 7036237362

Rabu, 14 Mei 2008

Prof. Mitsuo Nakamura: Muhammadiyah harus bisa menunjukkan peran aktifnya


Tantangan Dakwah Muhammadiyah sekarang ini terus berkembang dan semakin kompleks, hal ini disebabkan oleh perubahan zaman yang begitu cepat. Melihat fenomena tersebut, apakah Muhammadiyah harus memfokuskan gerakan dakwahnya di bidang sosial, kesehatan dan pendidikan saja? Bagaimana dengan Muhammadiyah sebagai civil society? Lebih jelasnya berikut kita ikuti wawancara Ton Martono dari SM dengan Prof. Mitsuo Nakamura. Professor Emeritus, Chiba University, Jepang. Penulis Buku: “Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin”.

Tantangan dakwah Muhammadiyah yang begitu kompleks sekarang ini, bagaimana solusinya agar Muhammadiyah tidak terjebak dalam pengaruh globalisasi?
Salah satu seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM adalah bahwa, Muhammadiyah perlu mengadakan perencanaan kembali yakni, sampai berapa jauh dakwah-dakwah yang dikembangkan oleh Muhammadiyah. Sampai di mana hasil yang dapat diproyeksikan pada dimensi sosial melalui amal usaha dan kegiatan untuk memajukan kesejahteraan rakyat secara nyata. Pada pokoknya keyakinan agama yang diproyeksikan pada dimensi sosial itu bagaimana, karena dimensi sosial itu sangat kompleks, seperti faktor-faktor budaya, ekonomi, sosial dan sebagainya di mana semua itu bersifat duniawi. Kalau sebuah Cabang Muhammadiyah akan memajukan dakwah berdasar pendekatan ke-Muhammadiyahan yang perlu dihitung adalah berapa jumlah anggota yang terdaftar dan memiliki NBM. Mereka tersebar di mana, lingkungannya seperti apa dan kehidupan sehari-harinya bagaimana, kemudian target dakwahnya bagaimana. Untuk mencapai target dakwah tertentu dalam konteks sosial yang nyata tentu harus memiliki kebijakan, karena dakwah itu harus berdasarkan keyakinan agama, maka harus terus-menerus diadakan perhitungan, perencanaan dan evaluasi tentang maju mundur dan mandegnya aktivitas. Bila tanpa semua itu, maka bisa diibaratkan seperti berlayar di laut lepas tanpa adanya peta, maka akan mengalami kesulitan-kesulitan untuk mencapai tujuannya. Karena itu, diperlukan perhitungan dan perencanaan serta evaluasi internal di Muhammadiyah, tiap level atau tingkatan mulai dari Ranting hingga Pimpinan Pusat. Selama perhitungan dan perencanaan sosial belum tergarap dengan baik, pasti akan mengalami kesulitan. Perencanaan kegiatan berdasarkan kekuatan diri sendiri kurang bisa diharapkan hasilnya karena yang ada hanya cita-cita dan angan-angan saja.

Sebagai salah satu gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar, apa yang harus dilakukan oleh Muhammadiyah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?
Menurut saya, yang paling penting adalah usaha-usaha dalam mengatasi kemiskinan, dan memajukan kesejahteraan rakyat. Memang Indonesia ini terdengar ada kemajuan-kemajuan di bidang lain, tetapi, masalah kemiskinan dan kesejahteraan rakyat belum diprioritaskan. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan sosial yang memiliki amal usaha di bidang kesehatan dan pendidikan sudah sampai berapa jauh perannya dalam rangka membantu kesejahteraan masyarakatnya. Saya lihat gerakan Muhammadiyah itu berasal dari keyakinan beragama, pendekatannya sering terjadi prakarsa individu-individu yang sangat dihargai, ini merupakan modal utama sebagai sebuah kekuatan yang perlu terus dikembangkan dan dikoordinasikan.
Dalam hal ini, apakah Muhammadiyah memang harus memfokuskan gerakan dakwahnya di bidang Sosial, Kesehatan dan Pendidikan? Lalu apa hubungannya dengan Muhammadiyah sebagai civil society?
Sekarang ini kita sedang memasuki zaman reformasi, lembaga pemerintahan dan sistem politik sekarang ini sudah cukup demokratis, kebebasan berorganisasi, kebebasan berfikir dan kebebasan beragama terjamin sekali, tetapi sampai berapa jauh dapat menciptakan nilai-nilai demokrasi yang menjadi landasan civil society itu. Menurut saya landasan dan nilai demokrasi yang pokok adalah menghargai hak dan pendapat lain, karena kemajemukan budaya itu merupakan gejala yang alamiah atau sunatullah. Kemajemukan itu tidak harus menciptakan masyarakat yang madani. Jadi saya rasa yang penting adalah Muhammadiyah itu melakukan usaha-usaha dengan ormas atau organisasi sosial keagamaan yang lain untuk memajukan nilai-nilai tradisional sebagai bagian dari civil society.

Bagaimana dengan perkembangan dan perubahan zaman yang begitu cepat sekarang ini, apa pengaruhnya terhadap Muhammadiyah?
Memang harus kita akui bahwa, perubahan sosial sekarang ini begitu cepat dan dahsyat, sehingga bisa memengaruhi Muhammadiyah. Kalau Muhammadiyah ingin berjaya sebagai gerakan sosial keagamaan, maka harus mampu menjemput tanda-tanda terang. Karena itu, keberanian berfikir secara segar dan jernih (tajdid) harus secara terus menerus di munculkan seperti pemikiran KHA. Dahlan sang pendiri Muhammadiyah.
Sebagai organisasi Islam besar, Muhammadiyah dianggap sedang mengalami krisis bermuhammadiyah, terutama di kalangan generasi mudanya, khususnya dalam bidang pembinaan kader, benarkah demikian?
Terus terang saja, saya melihat ada gap antara kaum muda Muhammadiyah dengan bapak-bapak, ini akibat dari perubahan sosial yang sangat dahsyat. Untuk menghadapi krisis kaderisasi di Muhammadiyah dan Aisyiyah, maka diperlukan pola baru dan bentuk baru rekruitmen pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah. Karena era sekarang sudah berbeda dengan masa lalu. Sekarang ini, kaum muda Muhammadiyah sangat aktif di berbagai kegiatan terutama di bidang keilmuan, ini perlu di dukung oleh bapak-bapak dari Muhammadiyah dan ibu-ibu dari Aisyiyah, karena kader-kader muda bisa muncul dari situ.
Benarkah sebagian kader Muhammadiyah terjebak dalam pusaran idiologi politik yang dianggap lebih menarik dan menantang saat ini?
Memang harus kita akui, karena zaman ini kita semua bisa mengekspresikan politiknya secara bebas, dan partai politik bermunculan di sana-sini. Maka kalau ada anggota Muhammadiyah yang berbakat di bidang politik tentu saja mereka bisa memilih partai yang sesuai. Karena banyaknya anggota Muhammadiyah terutama angkatan mudanya yang potensial masuk dan aktif di partai politik, maka Muhammadiyah terasa mengalami banyak kehilangan kadernya. Sekalipun demikian saya rasa Muhammadiyah cukup kaya dalam SDM sehingga mudah menggantinya bila terjadi kekosongan kader.
Munculnya intelektual muda Muhammadiyah, apakah ini pengaruh positif atau negatif terhadap Muhammadiyah sendiri?
Negatif atau positif, menurut saya itu gejala alamiah, Muhammadiyah merasa ada tantangan besar dari luar dan terasa kemandegan dari dalam. Tantangan-tantangaan seperti itu merupakan gejala alamiah, alternatifnya adalah perlu ada pemikiran-pemikiran baru, ada dialog-dialog terbuka secara transparan melibatkan intelektual muda agar Muhammadiyah ini bisa berkembang sehat dan positip.
Apa harapan Anda terhadap perubahan sosial dan dinamika kehidupan beragama di kalangan Muhammadiyah?
Mereka harus memiliki kepedulian dan keikhlasan terhadap masalah sosial, dan kemiskinan. Hal ini harus terprogram dan terncana jangan sampai terhenti karena usaha-usaha individu di kalangan Muhammadiyah.
Apa yang harus dilakukan Muhammadiyah agar dapat berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Yang paling penting dilakukan oleh Muhammadiyah sekarang ini adalah bekerja sama dengan kekuatan-kekuatan sosial lain, tidak hanya bekerja sama dengan ormas Islam saja. Muhammadiyah harus bisa menunjukkan peran aktifnya dalam menyejahterakan masyarakat secara nyata. Dalam memasuki usia satu abad Muhammadiyah jangan merasa eksklusif, pluralisme dalam kehidupan sehari-hari terus dijaga. Karena itu, Muhammadiyah perlu merangkul kekuatan-kekuatan lain sekali lagi dalam rangka kesejahteraan masyarakat.l Ton(www.suara-muhammadiyah.com)

Tidak ada komentar: